Jumat, 23 Juli 2010

Nasihat Bagi Keluarga Muslim di Bulan Ramadhan

Alhamdulillah, segala puji dan sanjungan hanya milik Allah semata. Saat ini umat Islam tengah beroleh nikmat yang agung dari-Nya, yaitu bersua kembali dengan bulan Ramadhan yang telah meninggalkannya setahun yang lewat. Alhamdulillah, tak henti-henti bibir ini memuji-Nya, memohon bimbingan dan petunjuk-Nya hingga diri ini tegak, sabar, dan berhasil memetik maghfirah, barakah, dan seluruh nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta'ala sediakan bagi hamba-Nya.






Menyambut Bulan Ramadhan


Umat Islam terbagi menjadi dua golongan dalam menyambut kedatangan Ramadhan :


1. Mereka yang menyambut dengan suka cita


Tak lain mereka adalah hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala yang faham dengan pemahaman yang bersih tentang syariat Allah, sehingga tatkala Ramadhan menjelang tibalah saat baginya untuk menaburkan benih amalan sebanyak-banyaknya dengan harapan kelak di akhirat ia akan menuai hasil yang berlipat. Hanya orang Mukmin saja yang mampu bersikap demikian. Mereka yakin apa yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al Qur’an dan apa yang dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam hadits-haditsnya tentang keutamaan bulan Ramadhan. Keyakinan yang kokoh inilah yang memacu semangat mereka berlomba dengan saudaranya untuk mempersembahkan amal shalih sebanyak-banyaknya kepada Rabb-nya. Kaum Mukminin juga paham bahwa kelezatan dunia bersifat sementara, sehingga tatkala mereka harus berpisah dengannya, tidak menjadi murung dan bersedih serta malas-malasan dan putus asa. Mereka tahu bahwa kelezatan di akhirat adalah abadi dan hakiki.


2. Mereka yang menyambut Ramadhan dengan berat hati


Mereka adalah hamba dunia dan budak hawa nafsu. Mereka adalah manusia yang ragu akan kabar gembira dan ancaman dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka terpedaya dengan bisikan syaithan dan rayuan syahwat. Naudzubillahi min dzalik. Keadaan tersebut akan menjadikannya malas dan loyo beribadah. Puasa hanya berarti tidak makan, minum, dan jima' semata, tanpa memperhatikan aspek-aspek lainnya, berangkat shalat tarawih karena terpaksa dan malu kepada tetangga dan mereka melakukan perbuatan sia-sia lainnya.






Ingatlah wahai saudaraku!


Hidupmu di dunia hanya sementara, hidup yang abadi adalah di akhirat kelak. Jika engkau malas melakukan ketaatan, maka bekal apa yang engkau bawa menuju rumahmu yang abadi’ Jika engkau berat hati dan terpaksa melakukan kebajikan, maka amal apa yang mampu menyelamatkan kamu dari siksa neraka’ Pikirkanlah dengan hati lapang dan renungkan dengan hati yang jernih! Semoga Allah memberimu petunjuk.






Nasehat Bagi Keluarga Muslim Di Bulan Ramadhan


Masyarakat Islam terdiri dari kumpulan keluarga-keluarga Muslim. Maka untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang Islami harus dimulai dari pembentukan keluarga yang Islami, yaitu keluarga yang tegak di atas syariat Islam. Terwujudnya keluarga yang tegak di atas Islam memerlukan proses yang membutuhkan keuletan, keistiqamahan, dan kesabaran dari semua pihak, baik dari ayahnya, ibunya, dan anak-anaknya. Bulan Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk merintis dan memulai proses menuju keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Karena pada bulan ini musuh bebuyutan manusia (yakni syaithan) dipersempit geraknya, dibelenggu oleh Allah Ta'ala :"Jika datang bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Neraka, dan syaithan-syaithan dibelenggu." (HR. Bukhari dan Muslim)






Tarbiyah Ilmiyah


Ingatlah wahai para orang tua akan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلاَئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَ يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ﴿٦﴾ [التحريم: ٦]


[6] Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [QS At Tahriim: 6]






Ayat ini merupakan landasan untuk mengajari dan mendidik anggota keluarga, menyuruh mereka kepada ketaatan, dan amar ma'ruf nahi munkar. Kepala rumah tangga (ayah atau suami) mempunyai kewajiban untuk mendidik dan membimbing istri dan anak-anaknya menuju pemahaman Islam yang benar. Kepala rumah tangga harus dapat mencambuk semangat keluarganya bila didapatinya mereka malas dalam melakukan ibadah ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Janganlah seorang kepala rumah tangga membiarkan dirinya menjadi dayyuts, laki-laki banci yang tidak berani menegur anak istri ketika terjatuh dalam lumpur maksiat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam telah bersabda :


"Tiga golongan manusia, tidak akan masuk Surga dan tidak akan dilihat Allah pada hari kiamat yaitu anak yang durhaka kepada orang tuanya, wanita yang berlagak seperti laki-laki dan menyerupainya, dan dayyuts." (HR. Al Hakim, ia berkata sanadnya shahih dan disepakati oleh Adz Dzahabi. Dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani, lihat Hijab Al Mar'ah Al Muslimah halaman 67)






Wahai saudaraku!


Hendaklah engkau pandai-pandai dalam memilih waktu untuk memberikan pendidikan kepada keluargamu. Dalam bulan Ramadhan ini pendidikan bisa dilakukan setelah makan sahur atau buka puasa atau waktu-waktu yang lain. Yang paling awal yang harus kau ajarkan kepada keluargamu adalah :


1. Ma'rifatullah (pengenalan yang benar terhadap Allah) mulai dari tauhid Rububiyah, tauhid Uluhiyah, sampai tauhid Asma’ wa Shifat.


2. Ma'rifah Ar Rasul (pengenalan terhadap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam) yaitu meliputi seluruh aspek yang diteladankan oleh beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam (tidak hanya tahu hari dan tanggal lahirnya, nama ayah dan ibunya, serta kelahirannya semata).


3. Ma'rifah Ad Din Al Islam (pengenalan terhadap agama Islam) beserta dalil-dalilnya.


Ketiga perkara tersebut merupakan tonggak yang akan menopang tegaknya pendirian kaum Muslimin di tengah-tengah derasnya arus syubhat dan syahwat.






Tarbiyah Amaliyah


Ada beberapa amalan shalih yang menjanjikan pahala besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala pada bulan Ramadhan diantaranya :


a. Puasa Ramadhan


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١۸۳﴾ [البقرة: ١۸۳]


[183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, [QS Al Baqoroh: 183]


Hendaklah para orang tua memberi pengertian kepada anak-anaknya bahwa puasa di bulan Ramadhan adalah wajib dan berdosa bagi siapa saja yang meninggalkannya tanpa udzur syar'i. Untuk itu hendaklah meniatkan puasanya hanya semata-mata mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Barangsiapa puasa Ramadhan dengan iman dan benar-benar mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)






Wahai saudaraku!


Ada beberapa hal yang dapat engkau biasakan guna mendapatkan keutamaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala sekaligus sebagai upaya melatih keluargamu di bulan Ramadhan ini :


- Mendahulukan berbuka


Imam Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Riyadlus Shalihin membawakan beberapa hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang mengisyaratkan disunnahkannya mendahulukan berbuka puasa, diantaranya :


"Selalu manusia itu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim)


Sebelum berbuka ingatkanlah keluargamu untuk berdoa sebagaimana yang dicontohkan teladan kita Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :


[Dzahabadh Dhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah ]


"Telah hilang dahaga dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, Insya Allah." (HR. Abu Dawud, lihat Hisnul Muslim nomor 168, Shahihul Jami’ 4/209)


Tegurlah mereka jika terlalu kenyang, karena mereka belum menegakkan shalat Maghrib, kekenyangan dalam makan akan mengganggu kekhusyu'an dalam shalat.


- Mengakhirkan sahur


Terjadi pada sebagian keluarga Muslim kebiasaan-kebiasaan yang berkenaan dengan makan sahur ini. Sebagian mereka tidak melakukannya dengan sengaja, sebagian lagi dikarenakan rasa malas bangun pada akhir malam, maka mereka makan sahur sebelum pergi tidur atau di tengah malam. Dua kebiasaan tersebut menyelisihi tuntunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, maka menjadi tanggung jawabmu wahai para kepala keluarga untuk mengingatkan keluargamu dan membiasakannya dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Perhatikan sabda beliau berikut ini sebagai hujjah bagimu untuk membimbing keluargamu.


"Perbedaan antara puasa kami dan puasa ahli kitab yaitu makan sahur." (HR. Muslim 1096)


"Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat barakah." (HR. Muslim 1095)


Dua hadits di atas sebagai bantahan atas mereka yang meninggalkannya, sedang sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan dari Anas radhiallahu 'anhu berkenaan dengan sunnahnya mengakhirkan sahur adalah : "Kami sahur bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, kemudian kami bangkit untuk shalat. Aku katakan kepadanya : Berapa lama antara keduanya’’ Ia menjawab : (Kira-kira orang membaca) lima puluh ayat." (HR. Muslim 1097)


- Tidak boros dalam makan dan minum


Berlebih-lebIhan adalah perkara yang mendatangkan kebencian dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena itu hendaklah para ibu rumah tangga bersikap sederhana, meskipun di siang hari tidak ada anggaran belanja yang dikeluarkan, namun janganlah menyusun anggaran belanja yang membengkak di sore hari.






b.Qiyamul Lail (Shalat Tarawih)


Qiyamul lail merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sangat berkesan dan membawa dampak positif bagi yang membiasakannya. Di bulan Ramadhan, shalat malam (yang kita kenal dengan shalat tarawih) merupakan amalan yang sangat dianjurkan, sampai kepada kita sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :


"Barangsiapa melakukan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)


Pesan seorang ayah (suami) sangat penting bagi anak dan istrinya untuk membiasakan amalan ini. Dimana ia harus menjadi teladan di tengah-tengah keluarganya.


Merupakan pemandangan yang sering kita lihat di bulan Ramadhan yaitu ayah, ibu, dan anak-anaknya berangkat bersama menuju masjid melakukan shalat.






Ada beberapa hal yang harus engkau perhatikan wahai para pembina keluarga!


1. Shalat tarawih hukumnya adalah Sunnah bukan wajib, maka janganlah berkeyakinan wajibnya shalat tarawih, sehingga tatkala kalian terluput darinya penyesalan kalian lebih dari bila kalian terluput dari shalat fardlu yang lima. Karena itu ajari dan pahamkanlah keluargamu tentang masalah ini, bahwa shalat lima waktu adalah wajib sedang shalat Tarawih adalah Sunnah.


2. Allah dan Rasul-Nya mensyariatkan afdhalnya shalat tarawih berjamaah bersama imam di masjid, maka bimbinglah keluargamu untuk tunduk kepada syariat. Akan tetapi perlu diingatkan kepada para ibu dan remaja putri bahwa shalatnya di rumahnya lebih baik baginya daripada shalatnya di masjid kaumnya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam : "Shalatmu di bilikmu lebih baik dari shalatmu di rumahmu, shalatmu di rumahmu lebih baik dari shalatmu di masjid kaummu dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik dari shalatmu di masjidku (masjid Nabawi)." (HR. Ibnu Khuzaimah dan dihasankan oleh Asy Syaikh Al Albani)


Namun jika mereka ingin tetap shalat berjamaah di masjid, maka nasehatkan kepada mereka adab-adabnya, diantaranya :


- Keluar bersama mahramnya, demikian pula ketika kembali, maka haram bagi wanita keluar disertai laki-laki asing.


- Tidak tabaruj, berhias ala jahiliyah, menguraikan rambutnya dengan menenteng mukenanya, akan tetapi wajib baginya berbusana sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya.


- Tidak memakai minyak wangi.


- Segera pulang setelah shalat selesai, tidak duduk-duduk dan ngobrol di dalam masjid, atau jalan-jalan dengan bergerombolan. Hal ini adalah terlarang karena akan menimbulkan fitnah. (Telah nyata justru para wanita sekarang ini keluar khusus untuk sholat Tarawih dgn dandanan yg memikat, wewangian yang menebar pesona, red)


3. Meskipun shalat malam ini hukumnya sunnah, namun tetaplah engkau memberikan semangat kepada istri dan anakmu untuk melakukannya, dikarenakan keutamaannya yang besar di sisi Allah.


"Seutama-utama shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR. Muslim 1163)


4. Biasakanlah dirimu dan keluargamu untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala baik di dalam shalat malam atau sesudahnya, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengabulkan doa dan permintaan hamba-Nya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :


"Rabb kami Yang Maha Agung dan Tinggi turun di setiap malam ke langit dunia, ketika malam tersisa sepertiga yang akhir. Kemudian Dia berfirman : ‘Barang siapa berdoa kepada-Ku pasti akan Ku-kabulkan, barangsiapa meminta kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya, barangsiapa memohon ampunan-Ku pasti Aku akan mengampuninya." (HR. Bukhari nomor 7494 dan Muslim nomor 758)






c. Tilawatul Qur'an dan Dzikrullah


Amal shalih lainnya sebagai cahaya penerang di setiap rumah keluarga Muslim adalah membaca Al Qur'an dan berdzikir kepada Allah, dua perkara yang ringan di bibir tetapi amat berat timbangannya kelak pada Yaumul Mizan.


Berkaitan dengan membaca Al Qur’an ini, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :


"Bacalah Al Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela bagi ahlinya." (HR. Muslim nomor 804)






Kesempatan emas bagi kalian, wahai para ibu! Yaitu engkau ajarkan Kalamullah ini kepada anak-anakmu di sela-sela kesibukanmu, niscaya engkau akan menjadi manusia yang terbaik dengan ketekunan dan kesabaranmu membimbing anak-anakmu membaca dan menghapal ayat-ayat-Nya. Bergembiralah dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berikut ini : "Sebaik-baik kalian ialah yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari nomor 5027, Abu Dawud dalam Sunan-nya nomor 1452 dan Tirmidzi nomor 2909)






Selain engkau ajarkan Al Qur'an kepada anak-anakmu, maka tak kalah pentingnya adalah engkau biasakan lidah mereka selalu basah dengan dzikrullah untuk menepis kebiasaan-kebiasaan jelek yang beredar di sekitarmu. Ingatkan dan bacakan kepada mereka ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, diantaranya :


إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا ﴿۳٥﴾ [الأحزاب: ۳٥]


[35] Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. [QS Al Ahzaab: 35]






فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاَةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿١۰﴾ [الجمعة: ١۰]


[10] Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. [QS Al Jumu'ah: 10]


Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan keutamaan dzikrullah. Adapun dari sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam diantaranya : "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : Aku bersama hamba-Ku selama dia mengingat Aku, dan kedua bibirnya bergerak (untuk berdzikir) kepada-Ku." (HR. Ibnu Majah nomor 3792 dan dishahihkan Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah nomor 3792)


"Tidaklah suatu kaum duduk untuk mengingat Allah Azza wa Jalla, melainkan mereka dinaungi oleh para malaikat dan diliputi oleh rahmat, diturunkan kepada mereka ketenangan dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat-Nya." (HR. Muslim nomor 2700)






Cukuplah kiranya dua hadits ini sebagai landasan bagimu untuk tetap membasahi bibirmu dengan dzikrullah dan sebagai pemacu bagimu untuk tekun dan telaten membimbing anak-anakmu untuk senantiasa berdzikir kepada Allah.






d. Istighfar dan Taubat


Istighfar adalah memohon ampunan yakni penjagaan dari jeleknya dosa dan menutupinya (dari dosa-dosa tersebut).


Allah Azza wa Jalla memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk istighfar sekaligus memuji hamba yang mau memohon ampunan kepada-Nya.


وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ


"Dan mintalah kalian ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Muzammil : 20)


"Dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya." (Hud : 3)


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :


"Wahai manusia bertaubatlah kepada Allah dan istighfarlah kepada-Nya, maka sungguh aku bertaubat seratus kali setiap hari." (HR. Muslim nomor 2702)


Pintu taubat tetap terbuka hingga matahari terbit dari barat.


"Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat maka Allah akan menerima taubatnya." (HR. Muslim nomor 2703)






Sedang orang yang tidak mau taubat merekalah orang-orang yang dhalim.


وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ


"Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim." (Al Hujurat : 11)






e. Shadaqah


Jadikanlah bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak shadaqah dan infaq fi sabilillah, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai hamba-Nya yang dermawan, murah hati, dan selalu terbuka tangannya untuk memberi. Namun hendaknya engkau perhatikan wahai kepala keluarga bahwa syarat diterimanya shadaqah adalah dari usaha yang halal!


"Sesungguhnya Allah itu Maha Bagus, Allah tidak akan menerima kecuali yang bagus (halal)." (HR. Muslim nomor 1015)


Maka hendaknya kalian mampu menahan diri dari usaha-usaha yang haram, niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menyelamatkan diri kalian dari jeleknya dosa. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :


"Dan shadaqah itu bisa memadamkan kesalahan (dosa) sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi nomor 2616, ia berkata hadits hasan shahih dan dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi nomor 2110)






f. Menyambut Lailatul Qadar


Diantara keutamaan bulan Ramadhan adalah adanya Lailatul Qadar.Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam juga menganjurkan kepada umatnya agar memperbanyak amal-amal kebaikan pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan.


Aisyah Ummul Mukminin radhiallahu 'anha mengabarkan : "Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, bila masuk malam-malam sepuluh yang terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau) menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya (yakni tidak menggauli istri-istrinya)." (HR. Bukhari dan Muslim)






Wahai saudaraku! Semoga Allah merahmatimu. Itulah beberapa amal shalih yang hendaknya kita hidupkan di rumah-rumah kita, kita jadikan amalan tersebut sebagai aktifitas seluruh anggota keluarga kita, dan mudah-mudahan ini merupakan langkah awal yang mendapat keridlaan Allah untuk melangkah selanjutnya. Sebagai penutup risalah ini akan disebutkan beberapa hal sebagai peringatan bagi kita semua kaum Muslimin yang mendambakan ridla dan Surga Allah Subhanahu wa Ta'ala.


1. Jangan bermalas-malasan di bulan mulia ini, jangan memenuhi hari dengan tidur mendengkur sepanjang siang hingga shalat jamaah terlewatkan, membaca Al Qur’an terlupakan. Kalau ada yang berdalih dengan hadits : "Orang yang berpuasa tetap di dalam ibadah meskipun dia tidur di atas tempat tidurnya." (HR. Ad Dailami)






Ketahuilah! Bahwa hadits tersebut adalah dlaif bahkan maudlu' (palsu) dikarenakan adanya rawi yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Suhail. Dia adalah pemalsu hadits (lihat kitab Silsilah Ahadits Dlaif wal Maudlu'ah nomor 653).


2. Untuk para ibu atau remaja putri, dibolehkan mencicipi makanan untuk mengetahui asin atau manisnya, dengan syarat tidak menelannya meskipun hanya sedikit. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhuma :


"Tidak mengapa mencicipi cuka atau sesuatu selama tidak masuk ke kerongkongannya, sedang dia dalam keadaan puasa." (HR. Ibnu Abi Syaibah 3/47 dan Baihaqi 4/261 dengan sanad hasan. Lihat Shifat Shaum Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam halaman 55, Syaikh Ali Hasan)


3. Bagi para suami, boleh mencium istrinya dan bersenang-senang dengannya dengan syarat kuat menahan syahwatnya (tidak sampai bersetubuh dengan istrinya). Berkata Aisyah radhiallahu 'anha :


"Adakalanya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam mencium dan bersenang-senang dengan istrinya sedang beliau berpuasa, dan beliau sangat kuat menahan syahwatnya." (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Al Lu'lu wal Marjan nomor 676)


Jika engkau dapat berbuat seperti Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam maka lakukanlah, namun jika engkau termasuk laki-laki yang mudah bangkit syahwatnya maka tinggalkanlah perbuatan tersebut untuk sementara, dan bisa kau lakukan di malam harinya. Hati-hatilah dari perkara ini, karena jika engkau terpeleset sungguh besar akibatnya yaitu wajib bagimu membayar kafarah yang telah ditetapkan oleh syariat dan wajib mengqadla’ puasa.


4. Kuperingatkan bagimu wahai para orang tua, yaitu awasi kegiatan anak-anakmu di bulan Ramadhan. Jika mereka melakukan perbuatan sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian dari muda-mudi Islam saat ini, seperti berjalan-jalan selepas shalat Shubuh, atau ngobrol di masjid dengan lawan jenisnya secara berkelompok-kelompok atau bahkan hanya berdua atau kebiasaan-kebiasaan lainnya yang melanggar syariat, maka wajib bagimu untuk menegurnya, memperingatkannya, dan mengancamnya dengan ancaman adzab yang dahsyat di sisi Rabb-nya. Berilah mereka kesibukan-kesibukan yang mendidiknya, seperti menghapal ayat-ayat Al Qur'an atau hadits-hadits Nabi atau perbuatan khair lainnya yang akan mendatangkan manfaat dan menolak madlarat. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menolongmu dan kita semua menuju ketaatan kepada-Nya.






Mudah-mudahan tulisan ini menjadi amal shalih yang ikhlas hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala semata dan mendatangkan manfaat bagi kita semuanya. Amin Ya Mujibas Sailin.


Wallahu A'lam Bis Shawab.






(Dikutip dari Majalah SALAFY bagian MUSLIMAH Edisi XXIII/ Ramadhan/ 1418 H/ 1998 M Rubrik Keluarga Sakinah, judul asli Bulan Ramadhan Bulan Ibadah)

SYAIR TENTANG HIJAB ADALAH KEMULIAAN BAGI WANITA

يا حرة عرفت بالأمس عالية *** واليوم يبغونها للهو واللعب


لا يستوي من رسول الله قائده *** دوما وآخر يهديه أبو لهب


وأين من كانت الزهراء قدوتها *** ممن تقف خطا حمالة الحطب


إن الحياء من الإيمان فاتخذي *** منه حليك يا أختاه واحتسبي


فلا تبالي بما قالوه من شبه *** وعندك العقل إن تدعيه يستجب


فاستمسكي بعرى الإيمان وارتفعي *** بالنفس عن طغاة الشر واجتنبي




Wahai wanita merdeka yg kemarin begitu mulia
Tp sekarang mereka ingin jadikan sbg obyek hiburan dan mainannya


Tidaklah sama orang yg sll menjadikan Rosululloh sbg tauladannya
dg org yg menjadikan Abu Lahab sbg panutannya


Mana (yg lebih mulia), wanita yg Aisyah sebagai contohnya
ataukah wanita yg pembawa kayu bakar (istri Abu Lahab) sbg titian jalannya


Wahai saudariku, sungguh rasa malu adalah bagian dari Iman
maka ambillah ia sebagai penghias, dan berharaplah pahala dr Tuhan


Jangan hiraukan ocehan syubhat mereka
karena kau punya akal yg dapat menjawabnya


Berpeganglah dg tali Iman, dan raihlah kemuliaan jiwa
yg suci dari (zina) puncaknya kekejian dan menjauhlah engkau darinya

 http://addariny.wordpress.com/

Perjalananku Menuju Manhaj Salaf

Bismillaah..


Suara adzan subuh berkumandang,bahkan sahut sahutan dr setiap masjid.Huft..inginnya tidur saja,apalagi mengingat tugasku sangat banyak hari ini.Tapi segera aku tepis rasa malas itu,kutunaikan sholat sekedarnya,karena khawatir terlambat.



Saat itu usiaku 18 tahun,dan aku begitu menikmati pekerjaanku sebagai penyiar disalah satu radio di Jakarta.Walau aku tak mempunyai basic sebagai penyiar,namun karena dari TK aku sudah menyanyi di panggung panggung hiburan,jadi aku mempunyai bekal,salah satunya adalah keberanian.



Jam 04.30 aku sudah berangkat,karena aku siaran jam 06 pagi,sambil menyiapkan daftar lagu yang akan kuputar,aku mencari berita berita yang akan menjadi gosip pagi.Astaghfirullaah...

Sungguh jauh sekali hamba dari jalan-Mu.(sambil menghela nafas panjang dan menyesal)



Satu... dua...tiga,yups aku mulai beraksi layaknya seorang Dj, mulut ini terus berkicau bagai burung,bedanya burung berdzikir aku....yaa..aku bernyanyi mengikuti irama.Ratusan lagu aku hafal..Na'udzubillaah sementara tak satupun surat dalam al-Qur'an aku hafal.



Pergaulan yang glamour,ikhtilat,dan jauh dari dzikrullaah.Gosip artis aku up date setiap saat,"Yaa Allah ampuni hambamu..." (terhenti sejenak...).Setiap hari yang kudengar hanya lagu-lagu,gosip-gosip,dan artis artis yang dandananya menebar maksiat.Bisa sahabat bayangkan..dari Tk sampai usiaku 21 tahun hidupku diwarnai musik dan musik.



Namun aku masih bersyukur walau sholat sekedarnya,namun jarang aku tinggalkan.Ternyata baru kupahami saat ini,bahwa Sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.Yaa...seorang Ustadz pernah berkata,bahwa suatu saat orang yang tetap sholat,namun bermaksiat,maka sholatnya akan menyelamatkannya dengan kuasa Allah.



Menginjak tahun ke 6 aku bekerja,aku berkenalan dengan seorang remaja Masjid,yang nota bene dia tak suka lagu.Pagi itu aku mendapat telpon pada saat on air,yaa..dia adalah laki laki yang kini menjadi suamiku.Qadarallah..dia saat itu tak sengaja mendengar radio dimana aku sedang siaran.Singkat cerita...siang harinya dia datang berkunjung kestudio.Sayangnya aku saat itu harus pulang karena ditunggu seorang teman.



Ya..dia mencari tahu siapa aku,sampai akhirnya kami bertemu,lalu aku menantangnya untuk menikah.Subhanallah..dia sambut tantanganku,seminggu kemudian aku dilamarnya,tak panjang cerita akhirnya aku menikah dibulan ketiga.



Sedikit sedikit dia memberi banyak warna,mulai melarang aku bekerja,menyanyi,tapi aku tentang, karena fikirku Tuhan tak melarang kok.



Ditahun pertama aku menikah,aku sakit,dan sakit itu aneh,setiap hari aku hanya ingin tidur,menangis,pusing dn rungsing.Hanya,setiap sholatku aku tak pernah lupa "Ya Allah tunjukilah aku jalan yang lurus,jalan yang Engkau ridhoi."



Ditahun kedua aku mulai ikut kajian,sampai akhirnya aku tahu tentang pengobatan ruqyah. Aku diruqyah,karena pada saat itu aku belum tahu hukum diruqyah.Sampai akhirnya keinginan untuk sembuh,menghantarkan aku untuk belajar ngaji agar bisa meruqyah sendiri.



Alhamdulillaah...setelah bisa baca qur'an aku tak lagi diruqyah orang lain,tapi berusaha sendiri.Setahun aku terapi mandiri dengan modal keyakinan tulusku pada Allah.sampai akhirnya dari kajian kajian banyak kudapati sebab sebab aku sakit.Dari musibah itulah aku mengenal salaf,sampai semua orang menganggapku aneh,aliran sesat karena perubahan drastisku.



Aku buang kaset kaset,majalah majalah.aku mulai belajar hakikat agama islam sesuai dengan manhaj salaf.Allah inilah nikmat setelah banyaknya teguran teguran-Mu.Aku bahagia kini karena,lisanku tak lagi kupakai untuk berbicara sia-sia.Aku bersyukur karena lisanku tak lagi mendendangkan lagu lagu dimana syetan ambil bagian didalamnya.Karena kutemukan damai dalam lantunan ayat ayat alqu'an,lisanku kupakai untuk menyampaikan yang hak.



Allah...kutitip risalah ini untuk sahabatku agar meninggalkan musik,lagu lagu yang melalaikan.Karena ketenangan ada pada Al- Qur'an.



"Diantara manusia ada orang-orang yang mempergunakan percakapan kosong untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olok. Mereka itu akan mendapat adzab yang menghinakan." Qs. Lukman :6



"Sungguh akan ada dikalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan kemaluan (zina), sutera,khamr,dan alat musik." Hr,Bukhari 5590



"..Kepala mereka bergoyang-goyang karena alat alat musik dan penyanyi penyanyi wanita, maka Allah benamkan mereka kedalam perut bumi dan menjadikan sebagian mereka kera dan babi." Hr.Bukhari dalam at-Tarikh 1/1/305





Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an:



“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” (QS Al-Hajj [22] : 54)







Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah,niscaya Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik.



“Tiga golongan manusia yang akan merasakan manisnya iman, orang yang Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada apapun, orang yang mencintai orang lain semata-mata karena Allah, dan orang yang benci dikembalikan kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya darinya (yakni kekafiran tersebut), sebagaimana dia benci dilemparkan ke dalam neraka. Dan menangis adalah bagian dari manisnya iman (HR Bukhari dan Muslim).





Semoga Allah mengampuni kebodohanku,dan risalah ini memang tak begitu berarti,namun sungguh aku berharap agar ada ibrah dari kisah ini.Karena sungguh Islam itu indah dan Allah amat Penyayang dari semua penyayang.Karena Allah sampai saat ini terus memberi kebaikan untukku dan keluargaku.





Alhamdulillah >> Aku yang ingin terus belajar agar Engkau mencintaiku.

Rumah Masa Depan

النفس تبكي على الدنيا وقد علمت...أن السلامة فيها ترك ما فيها

(Sungguh aneh) jika jiwa menangis karena perkara dunia (yang terluput) padahal jiwa tersebut mengetahui bahwa keselamatan adalah dengan meninggalkan dunia



لا دار للمرء بعد الموت يسكنها...إلا التي كان قبل الموت يبنيها

Tidak ada rumah bagi seseorang untuk ditempati setelah kematian, kecuali rumah yang ia bangun sebelum matinya



فإن بناها بخير طاب مسكنه...وإن بناها بشر خاب بانيها

Jika ia membangun rumahnya (tatkala masih hidup) dengan amalan kebaikan maka rumah yang akan ditempatinya setelah matipun akan baik pula



أموالنا لذوي الميراث نجمعها...ودورنا لخراب الدهر نبنيها

Harta kita yang kita kumpulkan adalah milik ahli waris kita, dan rumah-rumah (batu) yang kita bangun akan rusak dimakan waktu



كم من مدائن في الآفاق قد بنيت...أمست خرابا وأفنى الموت أهليها

Betapa banyak kota (megah) dipenjuru dunia telah dibangun, namun akhirnya rusak dan runtuh, dan kematian telah menyirnakan para penghuninya



أين الملوك التي كانت مسلطنة...حتى سقاها بكأس الموت ساقيها

Dimanakah para raja dan pimpinan yang dahulu berkuasa? Agar mereka bisa meneguk cangkir kematian



لا تركنن إلى الدنيا فالموت...لا شك يفنينا ويفنيها

Janganlah engkau condong kepada dunia, karena tidak diragukan lagi bahwa kematian pasti akan membuat dunia sirna dan mebuat kitapun fana



واعمل لدار غدا رضوان خازنها...والجار أحمد والرحمن بانيها

Hendaknya engkau beramal untuk rumah masa depan yang isinya adalah keridoan Allah, dan tetanggamu adalah Nabi Muhammad serta yang membangunnya adalah Ar-Rohman (Allah yang maha penyayang)



قصورها ذهب والمسك طينتها...والزعفران حشيش نابت فيها

Bangunannya terbuat dari emas, dan tanahnya menghembuskan harumnya misik serta za'faron adalah rerumputan yang tumbuh di tanah tersebut



أنهارها لبن مصفى ومن عسل...والخمر يجري رحيقا في مجاريها

Sungai-sungainya adalah air susu yang murni jernih, madu dan khomr, yang mengalir dengan bau yang semerbak



والطير تشدو على الأغصان عاكفة...تسبح الله جهرا فى مغانيها

Burung-burung berkicau di atas ranting dan dahan di atas pohon-pohon yang ada di surga

Mereka bertasbih memuji Allah dalam kicauan mereka



فمن يشتري الدار في الفردوس يعمرها...بركعة في ظلام الليل يحييها

Siapa yang hendak membangun surga firdaus maka hendaknya ia memenuhinya dengan sholat di dalam kegelapan malam
 
 
http://www.firanda.com/

SYA’IR IBNUL WIRDI

اعتزل ذكر الأغاني والغزل *** وقل الفصل وجانب مَنْ هزل




واهجر الخمرة إن كنت فتى *** كيف يسعى في جنونٍ من عقل




ليس من يقطعُ طرْقاً بطلاً *** إنَّما من يتقي اللهُ البطل




اطلب العلم ولا تكسل فما *** أبعد الخير على أهل الكسل




لا تقل قد ذهبت أربابه *** كل من سار على الدرب وصل




اطرح الدنيا فمن عاداتها *** تخفض العالي وتعلي من سفل




لا تقل أصلي وفصلي أبدا *** إنما أصل الفتى ما قد حصل




ليس يخلو المرء من ضدٍّ ولو *** حاول العزلة في رأس الجبل




غِبْ وزُرْ غِبًّا تزد حبًّا فمن *** أكثر الترداد أقصاه الملل




حبك الأوطان عجز ظاهر*** فاغترب تلق عن الأهل بدل




فبمكث الماء يبقى آسناً *** وسرى البدر به البدر اكتمل




Menjauhlah dari nyanyian dan puisi cinta


Katakan selamat tinggal, dan hindarilah orang yg (sering) canda



Jauhilah semua yg memabukkan, jika memang kalian pemuda


Bagaimana orang yang berakal ingin membuat dirinya gila



Perampok jalanan bukanlah pemberani


Tapi yg bertakwa pada Alloh, dialah sang pemberani



Tuntutlah ilmu dan jangan malas-malasan


Karena begitu jauhnya pemalas dari kebaikan



Jangan katakan: Para imamnya ilmu telah pergi


Karena setiap orang yg berjalan di atas rel, pasti akan sampai



Campakkanlah dunia, karena kebiasaannya


Menghinakan orang yg mulia, dan memuliakan orang yg hina



Jangan sekali-kali kau katakan “inilah asalku & leluhurku (yang mulia)”


Karena asal (kemuliaan) pemuda ditentukan oleh apa yg dicapainya



Siapapun takkan selamat dari permusuhan


Meski ia berusaha menyendiri di puncak pegunungan



Menjauh & menjauhlah, niscaya engkau akan lbh mendpt kecintaan


Siapapun yg sering berjumpa, ujung-ujungnya adl kebosanan



Kecintaanmu utk (menetap) di daerah adl kelemahan yg nyata


Merantaulah, niscaya kau kan dapatkan gantinya keluarga



(Perhatikanlah…), bagaimana air bisa rusak karena menetapnya


Sedang bulan terus berjalan hingga bisa menjadi purnama




                                                        http://addariny.wordpress.com/
thank you