Minggu, 25 Juli 2010

SYAIR IMAM SYAFI’I, YG DILANTUNKANNYA MENJELANG WAFATNYA







ولما قسا قلبي وضاقت مذاهبي *** جعلت الرجا مني لعفوك سلما
تعاظمني ذنبي فلما قرنته *** بعفوك ربي كان عفوك أعظما
وما زلتَ ذا عفو ولم تزل *** تجود وتعفو منة وتكرما
Ketika telah keras hatiku dan menjadi sempit jalan hidupku
Ku jadikan harapanku sebagai tangga menuju ampunan-Mu
Kulihat dosaku seakan begitu besar
tp saat kusandingkan dg ampunan-Mu, ternyata ampunan-Mu (jauh) lbh besar
Engkau selalu dan akan terus memaafkan
Serta memberi dg anugerah dan kemurahan

Dakwah antara Asa dan Fakta



Dakwah, BERTUJUAN untuk…

Mengajak … bukan … mengejek
Mengajar … bukan … meng-hajr

Membina … bukan …  menghina
Menasehati … bukan … menusuk hati

DAKWAH akan LANCAR  dengan…

Menabur kasih … bukan … menguburnya
Menggalang kekuatan … bukan … menggulungnya

Menerangi kebenaran … bukan … memeranginya
Menjaga hak saudara … bukan … menjegalnya

Dakwah, SEHARUSNYA bisa…

Membimbing … bukan … membimbangkan
Memajukan … bukan … memojokkan

Menganjurkan … bukan … menghancurkan
Menyadarkan … bukan … menidurkan

DAKWAH akan lebih BERKWALITAS dengan…

Tabah hadapi cobaan … bukan … tambah minta pujian
Sabar lewati rintangan … bukan… gusar hadapi tantangan

Mewujudkan amalan nyata … bukan … mengumbar kata kata 
Menuntun mad-uw … bukan … menonton mereka

DakWah, TERASA INDAH bila untuk…

Meneladani … bukan … menelanjangi
Saling memberi … bukan … saling meng-iri

Menyemangati … bukan … menyengat-mati
Mencipta rasa damai … bukan … membuat massa ramai

DAKWAH, terasa MANIS dengan…

Menebar senyum manis … bukan … mengumbar wajah sinis

Berakhlak halus … bukan … berakal bulus
Berniat tulus … bukan … berminat fulus

DAKWAH, itu UPAYA untuk…

Mempertahankan akidah … bukan … mempertuhankan kabilah
Menghidupkan sunnah … bukan … meredupkannya dg bid’ah

Menjadikan orang  patuh … bukan … membuatnya jatuh
Membuat umat sembuh … bukan … menjadikannya kumat & kambuh

(oleh: Abu Rumaisa + Addariny)



                                                                         http://addariny.wordpress.com/

Semoga Kugapai Surga


jalan-surga-neraka
SURGA…
Kata yang indah di pendengaran
Kata yang selalu jadi  impian dan tujuan
Tapi sadarkah mereka akan tuntutan
Ataukah hanya ingin ambil hak, tanpa hiraukan kewajiban…?!
… …
Sungguh suatu impian yang mempesona
Sungguh suatu tujuan yang mulia
Hanya jalan mana yang harus ditelusuri
Ternyata banyak persimpangan yang menggoda hati
… …
Banyak yang mengaku aku di atas sunnah
Banyak yang mengaku akulah pahlawan ummah
Tapi tahukah mereka kandungan maknanya
Bahkan sadarkah mereka ketika  mengucapknya
… …
Pengakuan hanya sekedar pengakuan
Tuduhan hanya sekedar tuduhan
Seakan pujian khusus untuk mereka
Sedangkan tuduhan akulah sampahnya..!!
(oleh: Addariny, di Madinah, 16 01 08)
… …
SABDA-SABDA  tentang   JALAN MENUJU SURGA
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa yang menjumpai Alloh, dalam keadaan tak melakukan kesyirikan, apa pun bentuknya, maka ia pasti masuk surga“. (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Alloh dan Rosulnya, mendirikan sholat, dan berpuasa Romadhon, maka Alloh mengharuskan untuk memasukkannya ke dalam surga“. (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa mendirikan masjid –karena mengharap wajah Alloh-, niscaya Alloh dirikan baginya padanannya di surga“. (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa sholat bardain(shubuh dan ashar), maka ia akan masuk surga” (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa mau pergi ke masjid (untuk ibadah), niscaya Alloh siapkan baginya tempat persinggahannya disurga, setiap kali ia pergi dan kembali”. (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa mampu memberikan jaminan kepadaku untuk menjaga lisan dan kehormatannya, maka ku jamin pula ia masuk surga“. (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa dalam sehari semalam rutin melakukan sholat (sunat rowatib) 12 roka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surga“. (HR. Muslim)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Alloh akan mudahkan baginya jalan menuju surga“. (HR. Muslim)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa menjawab adzan (dengan ikhlas) dari hatinya, niscaya ia masuk surga“. (HR. Abu Dawud, dan di-shahih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Tidak seorangpun yangwudhu dengan membaguskan wudhunya, kemudian sholat 2 rokaat dengan menghadapkan hati dan wajahnya di dalamnya, kecuali wajib baginya masuksurga“. (HR. Abu Dawud, dan di-shohih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa mengucapkan: رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا (aku ridho: Alloh sebagai tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Rosulku), maka wajib baginya masuksurga“. (HR. Abu Dawud, dan di-shohih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa yang akhir ucapannya, laa ilaaha illallooh, maka ia pasti masuk surga“. (HR. Abu Dawud, dan di-shohih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa mengucapkan سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ  (maha suci Alloh yang maha agung, dan segala puji bagi-Nya), maka ditanamkan baginya pohon kurma di surga“. (HR. Tirmidziy, dan di-shohih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa meninggal, sedang ia terbebas dari tiga hal: takabur, ghulul (mengambil harta ghonimah dengan dholim), dan hutang, maka tentu ia masuk surga“. (HR. Tirmidziy, di-shohih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa menghidupi dua anak perempuan kecil, maka aku dan dia akan bersama masuk surga“. (HR. Tirmidzy, dan di-shahih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa mengumandangkan adzan selama 12 tahun, maka wajib baginya surga, dicatat baginya 60 kebaikan setiap harinya dari adzan-nya, dan dicatat pula baginya 30 kebaikan setiap harinya dari qomat-nya”. (HR. Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa memohon surga kepada Alloh, sebanyak tiga kali, maka surga itu balas memohon: “Ya Alloh, masukkanlah dia ke surga!”. (HR. Tirmidzy, dan di-shohih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa menjenguk orang sakit, atau silaturrahim ke rumah saudaranya fillah, maka malaikat menyeru kepadanya: kamu telah melakukan kebaikan, dan baik pula perjalananmu, serta bagimu tempat di surga” (HR. Tirmidzy, dan di-hasan-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Sesungguhnya kejujuran akan menuntun seseorang menuju kebaikan, dan kebaikan akan menuntun seseorang menuju surga” (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Orang yang berjihad di jalannya, dan ia tidak keluar berjihad kecuali karena-Nya dan karena membenarkan banyak firman-Nya (tentang anjuran dan pahala berjihad), maka Alloh memberikan jaminan untuk memasukkannya ke surga“. (HR. Bukhori)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan (kepada mereka yang membutuhkan), dan sholatlah di waktu malam (orang-orang tertidur pulas), niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat”. (HR. Tirmidziy, dan di-shohih-kan oleh Albany)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Umroh yang satu dengan umroh yang lainnya adalah penebus dosa-dosa yang dilakukan antara keduanya. Dan haji yang mabrur, tiada balasan lain baginya selain surga“. (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Sesungguhnya Alloh memiliki 99 nama, yang barangsiapa menjaganya, niscaya akan masuk surga“. (HR. Bukhoriy)
Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Aku benar-benar melihat seseorang yang merasakan nikmatnya surga, hanya karena perbuatannya menebang pohon yang tumbuh di tengah jalan, dan mengganggu mereka (yang berlalu lalang)”. (HR. Muslim)
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
(Ya Alloh, Engkaulah tuhanku, tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau, Engkaulah yang menciptakanku, dan aku adalah hambamu, aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku, aku berlindung kepadamu dari kejelekan yang ku perbuat, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku, aku akui pula dosaku kepada-Mu, oleh karena itu, ampunilah aku! Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau)Rosul -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa mengucapkannya dengan meyakini isinya, di waktu pagi, dan akhirnya meninggal pada hari itu sebelum waktu petang tiba, maka dia termasuk penghuni surga. Demikian pula, apabila ia mengucapkannya dengan meyakini isinya, di waktu petang, dan akhirnya meninggal pada malam itu sebelum masuk waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga“. (HR. Bukhoriy)

 http://addariny.wordpress.com/

Pujian dalam bungkus Hujatan

(Oleh: Ahmad Zainuddin + Addariny)

Ketika aku putuskan untuk beramal sesuai Quran & Sunnah dengan faham Salaful Ummah… Akupun dipanggil Wahabi
Ketika aku minta segala hajatku hanya kepada Allah, tidak kepada Nabi ataupun Wali… Akupun dituduh Wahabi
 Ketika aku meyakini Alquran itu kalam Ilahi, bukan makhluq…  Akupun diklaim Wahabi
Ketika aku takut mengkafirkan dan memberontak penguasa yang dzalim…  Akupun dapat platform Wahabi

Ketika aku tidak lagi shalat, ngaji serta ngais berkah di makam  keramat… Akupun dijuluki Wahabi
Ketika aku putuskan keluar dari tarekat sufi yang berani menjaminku masuk surga… Akupun diembel-embeli Wahabi

Ketika aku katakan tahlilan dilarang oleh Imam Syafi’i… Akupun dihujat sebagai Wahabi
Ketika aku tinggalkan maulidan karena Nabi -shollallohu alaihi wasallam- tidak pernah ajarkan… Akupun dikirimi “berkat”  Wahabi

Ketika aku takut mengatakan bahwa Allah itu dimana-mana, sampai ditubuh babipun ada… Akupun distempeli Wahabi
Ketika aku mengikuti Nabi -shollallohu alaihi wasallam-: memanjangkan jenggot, memotong celana diatas dua mata kaki, .., ..,  Akupun dilontari kecaman Wahabi

Ketika aku tanya apa itu Wahabi..?
Merekapun gelengkan kepala tanda tak ngerti
Ketika ku tanya siapa itu wahabi..?
merekapun tidak tahu dengan apa harus menimpali

Tapi..!
Apabila Wahabi mengajakku beribadah sesuai dengan Quran & Sunnah… Maka aku rela mendapat gelar  Wahabi!
Apabila Wahabi mengajakku hanya menyembah dan memohon kepada AllahMaka aku Pe–De memakai mahkota Wahabi!
 Apabila Wahabi menuntunku menjauhi syirik, khurafat dan bid’ah… Maka aku bangga menyandang baju kebesaran Wahabi!
Apabila Wahabi mengajakku taat kepada Allah ta’ala dan RasulNya -shollallohu alaihi wasallam-… Maka akulah pahlawan Wahabi!

 Ada yang bilang… Kalau pengikut setia Muhammad-shollallohu alaihi wasallam- digelari Wahabi… maka aku rela menjadi Wahabi.
Ada juga yang bilang… Jangan sedih wahai “Pejuang Tauhid”, sebenarnya musuhmu itu sedang memujimu… Pujian dalam hujatan…!


 http://addariny.wordpress.com/

saatnya IMAM SYAFI’I berpetuah…

PETUAH IMAM SYAFI’I dalam SALAH SATU SYA’IR-NYA
(Alih bahasa oleh: Abu Abdillah Addariny)
154751
Biarkan hari-hari wujudkan kehendaknya
Tapi baguskan hati, ketika sang takdir jatuhkan keputusannya
Jangan panik dengan kelamnya bencana
Karena bencana dunia tidaklah akan selamanya

Jadilah pribadi yang tegar menghadapi goncangan hidup
Dengan sifat pemaaf dan tepat janji sebagai pegangan hidup

Tidaklah akan kekal suatu kesedihan,
Begitu pula halnya dengan indahnya kebahagiaan
Tak mungkin langgeng beratnya kefakiran,
Tidak pula halnya dengan sebongkah kekayaan

Jika hati yang qona’ah tak kau punya
Maka, apalah bedanya kau dengan pemuja dunia
Dan jika ajal bersua, Tidaklah bumi mampu melindungi
Tidak pula langit mampu mengayomi!

(sedalam apapun makna sebuah pesan,
apalah artinya jika kering dari perenungan!
Maka ulangi, renungi, dan dalami petuah di atas,
bi-idznillah, jalan kesuksesan akan terhampar luas!)


 http://addariny.wordpress.com/









Mutiara Yang Tak Pernah Usang

IMAM SYAFI’I rohimahulloh:
نُعِيبُ زمانَنا والعيبُ فِيناَ         وما لِزَماننا عيبٌ سواناَ
ونَهْجُو ذَا الزَّمانَ بغيرِ ذنبٍ          ولو نطق الزَّمانُ لنا هجاناَ
وليس الذئبُ يأكل لحمَ ذئبٍ        ويأكل بعضُنا بعضاً عياناَ
Kita selalu mencela zaman ini, pdhl (sebenarnya) pd diri kitalah aibnya
Dan tak ada aib pada zaman ini, kecuali kitalah orangnya
-
Kita selalu menghujat zaman ini, padahal tak ada dosa padanya
Andaikan ia mampu bicara, tentulah ia yang menghujat kita
-
Serigala saja tidak sampai hati, makan daging kawannya
Tapi di depan mata, kita malah saling memangsa satu dg lainnya
——
IMAM AHMAD rohimahulloh:
دينُ النبي محمد أخبار     نِعْمَ المطيّة للفتى آثار
لا ترغبن عن الحديث وأهله      فالرأي ليل والحديث نهار
ولربما جهل الفتى أثر الهدى      والشمس بازغة لها أنوار
Syariat Nabi Muhammad, adalah (apa yg terkandung dalam) sabdanya
Dan sebaik-baik kendaraan (hidup) bagi seseorang adalah atsar-nya
-
Janganlah kau benci Hadits dan para ahlinya
Karena pendapat (orang) itu ibarat malam, sedang hadits itu siangnya
-
Bisa jadi seseorang tidak tahu jalan petunjuknya
Padahal matahari sedang terang benderang dengan sinarnya
——
SABIQ AL-BARBARIY rohimatulloh:
العلمُ فيه حياةٌ للقلوبِ كما       تَحْيا البلادُ إذا ما مسَّها المطرُ
Di dalam ilmu, terdapat kehidupan untuk hati penuntutnya,
sebagaimana bumi menjadi hidup ketika hujan menyiraminya
—–
SHOLIH BIN HAYYAN AL-LAKHMIY rohimahulloh:
تَعَلَّمْ فإنَّ العلمَ أزْيَنُ للفتى         من الحُلَّة الحسناءَ عند التَّكلُّم
Belajarlah, karena ilmu itu lebih menghias pemuda dalam berkata,
dari pada sekedar pakaian yang mempesona (orang yang melihatnya)

 http://addariny.wordpress.com/


thank you