Perlu dibaca..(nasihat dr teman Q)

Ya akhi, tidakkah engkau cemburu bila istrimu berbicara bebas di FB dengan ikhwan lain? tidakkah engkau cemburu mendapati ada akun ikhwan di friendlist istrimu? tanyakan pada hatimu, apakah kau cemburu? apakah engkau rela istrimu ber-haha hihi dengan ikhwan lain??? jika kau cemburu, jika kau tidak rela maka mulailah dengan dirimu untuk tidak meng-ADD akhwat lain selain istrimu, janganlah kau bicara dengan bebas pada akhwat lain, pikirkanlah istrimu. Bukankah dalam kehidupan nyata pun engkau begitu menjaga pandangan, begitu menjaga muru'ah jg iffahmu? lalu kemanakah perginya itu semua ketika kau membuka internet? kemanakah rasa malumu ya ikhwan???

Jangan berdalih, kau akan kuat tidak akan terkena fitnah nantinya, karena و خلق الإنسان ضعيفا
“Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah”
(Q.S. An-Nisa’: 28)

Milikilah SIFAT MALU, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
,الْحَيَاءُ لاَ يَأْتِى إِلاَّ بِخَيْرٍ
“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.”
[HR. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37, dari ‘Imron bin Hushain.]

إذا ما خلوت بريبة في ظـلمـة
و النـفـس داعية إلى طغيان
فاسحي من نظر الإله و قال لهـا
إنّ الـذي خلق الظـلام يراني
Apabila Engkau menyepi dengan keraguan dan kegelapan
Dan nafsu mengajak untuk kemaksiatan
Malulah dari pandangan Allah dan katakan padanya
Sesungguhnya pencipta kegelapan akan melihatku
[dalam kitab كيف تتحمس لطلب العلم الشرعي, karya أبو القعقاع محمد بن صالح بن إسحاق الصيعري, penerbit فهرسة مكتبة الملك فهد الوطنية أثناء النشر (cetakan III tahun 1420), hal. 108)]

Ada sebuah kaidah yang sangat bagus dan PERLU diingat tentang kaidah sadduz dzariah, Ibnul Qayyim mengatakan (dalam kitab إغاثة اللهفان من مصايد الشيطان / Ighatsatul lahfaan min Mashaayidis-Syaithaan )

الشارع حرم الذرائع و إن لم يقصد بها المحرم لإفضائها إليه

Syariat mengharamkan segala sarana yang bisa mengantarkan pada hal yang haram, meskipun ketika memanfaatkan sarana tersebut “TIDAK DINIATKAN UNTUK BERBUAT HARAM“.

"Aku memberi wasiat kepadamu dengan wasiat yang harus kau jaga. Janganlah Engkau berdua-duaan dengan wanita bukan mahrammu walaupun batinmu berkata bahwa kau akan mengajarinya Al-Qur’an."
[ lihat kitab: حلية الأولياء وطبقات الأصفياء, V/272]

Fatwa Ulama: Hukum Facebook (tentang berteman dengan lawan jenis yang bukan mahram):
http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Syaikh%20Dr%20Sulaiman%20Ar-Ruhaili/Tanya%20Jawab

Teruntuk Saudariku Muslimah...
"Wahai wanita, jangan terlalu banyak bicara dan memperlihatkan dirimu di depan umum, namun bersegeralah sembunyi dari para ikhwan karena kehormatanmu sangat berharga bagi suamimu. Jangan khianati suamimu (kelak) sebelum pernikahanmu datang.Suamimu itu menunggu dirimu dengan harapan bahwa engkau adalah wanita yang harga dirinya tidak ternilai. Kau wanita tersembunyi dan hanya suamimu yang dapat melihatmu. Kau wanita yang mulia, dan hanya suamimu yang dapat menikmati kemuliaan itu."

Teruntuk Saudaraku, Ikhwan:
Maka, biarlah kami para akhwat saling menasehati dengan sesama akhwat & Anda saling menasehatilah dengan ikhwan, karena itulah fitrahnya. Jangan Anda merasa 'sombong' seolah tak akan terkena fitnah nantinya. Dua fitnah besar yang masuk secara halus dan tak terasa namun dia akan menyambar-nyambar dengan kerasnya dan sulit untuk keluar darinya apabila fitnah itu telah masuk ke dalam hati & pikiran qt sehingga dapat menimbulkan sulitnya ilmu syar'i masuk ke dalam diri qt, yaitu FITNAH SYUBHAT dan SYAHWAT. Semoga Allah melindungi qt dari fitnah syubhat maupun syahwat... Allahumma Amin...
thank you