Jumat, 08 Oktober 2010

Jilbab

Q Ummu Daffa'Muslimah…
Jilbabmu membuat anggun dan berwibawa…
Tegar menentang arus kejam zaman
Teguh dengan prinsip ditengah kelalaian insan
Lihat… sesama jenismu di barat dan dimana-mana
Mereka ibarat barang dagangan
di pajang dan di sentuh tangan kotor
di tindas dan hanya pemuas nafsu belaka
Muslimah…
Kau terlindungi dari pandangan mata jalang
Dari debu yang mengandung beribu kuman
Dari sentuhan tangan-tangan kotor yang buas
Muslimah…
Ingatlah kisah Adam Hawa yang turun telanjang
Manusia kian maju kian menutup badan
Apakah kau rela hidup balik kebelakang?
Mereka yang tanpa busana adalah hidup di purba kala
Tak ada rasa malu dan tak ada rasa cemburu
membiarkan dirinya dilalap mata jalang
mata api yang membakar nafsu birahi
Muslimah…
Cukuplah jilbab sebagai benteng
menutupi raga dan menjaga hati
menegurmu bila kehendak binatang datang
Muslimah…
Memang jilbab terasa panas diterik matahari
Namun neraka lebih panas dari mentari dunia
Dan bukankah dunia ini ada panas dan ada dingin?
dalam dinginnya udara
jilbabmu memberi kehangatan
kehangatan iman…
kehangatan hati…
kehangatan seorang muslimah sejati…
ketahuilah siapapun yang menolak jilbab
niscaya matinya tetap kan ditutup kafan bak jilbab
tabahkan hatimu…
kuatkan imanmu…
jadikan jilbabmu lambang dari pakaian ketaqwaanmu
tuk menghadap Ilahi rabbi
sebagai bukti tunduk patuhmu…
Ya Allah kuatkanlah kaum Muslimah kami dalam mengamalkan perintahMu
Ya Allah kuatkan kami untuk mendampingi mereka
Ya allah jadikan pakaian mereka sebagai penegur hati mereka amiin.

Undangan ke Syurga




Syaikh 'Ied Al 'Anazy



Apakah anda ingin merasa dekat kepada Allah Azza wa Jalla ?



Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Keadaan terdekat yang dimiliki seorang hamba terhadap Rabbnya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah didalamnya do’a”. *HR. Muslim


Apakah anda ingin mendapatkan pahala ibadah Haji bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ?


Beliau bersabda, yang artinya : 


“Umrah di bulan Ramadhan setimpal (pahalanya) Haji atau Haji bersamaku”. *HR. Bukhari Muslim/Muttafaqun ‘alaihi


Apakah anda ingin sebuah Rumah di Surga ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


”Barangsiapa yang membangun Masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisalnya di Surga”. *HR. Muslim


Apakah anda ingin mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wa ta’ala?


Rasulullah bersabda, yang artinya :


 “Sesungguhnya Allah akan ridha terhadap seorang hamba yang makan sebuah makanan kemudian ia memuji-Nya atas makanan tersebut dan meminum minuman kemudian ia memuji-Nya karena minuman tersebut”. *HR. Muslim


Apakah anda ingin dikabulkan do’anya


Rasulullah bersabda, yang artinya : “Do’a yang tidak akan ditolak adalah do’a diantara Adzan dan Iqomah”. *HR. Abu Daud


Apakah anda ingin mendapatkan pahala Shaum (puasa) sepanjang tahun ?


Rasulullah bersabda, yang artinya :


 “Shaum 3 (tiga) hari dari setiap bulan (penanggalan Hi-jriah), (pahalanya) seperti Shaum sepanjang tahun”. *HR. Bukhari Muslim/Muttafaqun ‘alaihi


Apakah anda ingin memiliki kebaikan seperti Gunung ?


Rasulullah  bersabda, yang artinya : 


“Barangsiapa yang menyaksikan Jenazah sehingga ia men-shalatkannya maka baginya satu pundi pahala. Dan barangsiapa yang menyaksikannya hingga
dikuburkannya maka baginya dua pundi pahala”. Dikatakan, “seperti apa dua pundi itu ?”.
Beliau  menjawab : “Seperti dua Gunung besar”. *HR. Muttafaqun ‘alaihi




Apakah anda ingin bersama dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di Surga ? 


Beliau bersabda, yang artinya : 


“Aku dan orang yang menyantuni anak Yatim seperti ini di Surga”. Beliau  mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. [HR. Bukhari]


Apakah anda ingin mendapatkan pahala seorang Mujahid atau pahala orang Shaum atau Tahajjud ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Orang yang menyantuni janda yang ditinggalkan oleh suaminya dan orang yang menyantuni orang miskin seperti Mujahid fi Sabilillah”. Dan aku men-gira Beliau  bersabda, “Seperti orang yang tidak henti melakukan Tahajjud dan seperti orang yang Shaum tidak berbuka (sepanjang tahun). *HR. Muttafaqun ‘alaihi


Apakah anda ingin mendapatkan jaminan pribadi dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam un-tuk masuk Surga ?


Rasulullah  bersabda, yang artinya : 


“Barangsiapa yang menjamin bagiku apa yang ada dian-tara dua jenggotnya (mulut/lidahnya) dan apa yang ada diantara kedua kakinya (kemaluannya), maka aku menjamin Surga baginya” *Muttafaqun ‘alaihi


Apakah anda ingin agar amalan anda tidak terputus walaupun setelah anda wafat ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Apabila manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara ; Sadaqah Jariyah, ‘ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang senantiasa mendoakannya” *HR. Muslim


Apakah anda ingin memiliki harta simpanan di Surga ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Laa Hawla walaa quwwata illah billah” (Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas izin Allah), adalah salah satu perbendaharaan dari perbendaharaan Surga”. *Muttafaqun ‘alaihi


Apakah anda ingin mendapatkan pahala Qiyamullail (shalat malam) sepanjang malam ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Barangsiapa yang shalat ‘isya se-cara berjama’ah, maka seakan-akan ia telah Tahajjud setengah malam dan barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh secara berjama’ah, maka seakan-akan ia telah Tahajjud sepanjang malam”. *HR. Muslim


Apakah anda ingin membaca sepertiga Al-Qur’an dalam satu menit ?


Rasulullah bersabda, yang artinya :


 “Qul Huwallahu ahad’ (Surat Al-Ikhlash) setimpal dengan sepertiga Al-Qur’an”. *HR. Muslim


Apakah anda ingin timbangan kebaikan anda bertambah berat ?


Rasulullah bersabda, yang artinya :


 “Dua kalimat yang dicintai oleh Yang Maha Pemurah, rin-gan diucapkan, namun berat timbangannya di Sisi Allah, yakni ‘Subhanallahi wa bihamdihi dan subhanallail ‘adziim”. *HR. Bukhari


Apakah anda ingin dimudahkan rezki dan dipanjangkan usia anda ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Barangsiapa yang ingin dimudahkan rezkinya atau dipan-jangkan usianya, maka hendaknya ia menyambung tali persaudaraan”. *HR. Bukhari


Apakah anda ingin Allah senang berjumpa anda ?


Rasulullah bersabda, yang artinya :


 “Barangsiapa yang merindukan berjumpa dengan Allah, maka llah merindukan pula berjumpa dengannya”. *HR. Bukhari


Apakah anda ingin dilindungi oleh Allah ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Barangsiapa yang melaksanakan shalat subuh, maka ia ada dalam perlindungan Allah”. *HR. Muslim+
Apakah anda ingin agar dosa perbuatan anda diampuni oleh Allah ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Barangsiapa yang mengatakan ‘Subhanallahi wa bihamdihi’ dalam satu hari seratus kali, maka akan dihapuskan dosanya walau-pun seperti buih di lautan”. *Muttafaqun ‘alaihi


Apakah anda ingin dijauhkan dari Neraka sejauh tujuh puluh tahun ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Barangsiapa yang melaksanakan Shaum (Puasa) di Jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari Api Neraka , sejauh tujuh puluh musim gugur”. *HR. Bukhari


Apakah anda ingin Allah Azza wa jalla bershalawat (memberikan rahmat) kepada hamba-Nya ?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku dengan satu shalawat, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali ? *Muttafaqun ‘alaihi


Apakah anda ingin diangkat derajat anda oleh Allah?


Rasulullah bersabda, yang artinya : 


“Tidak merendahkan diri seseorang karena Allah, kecuali Allah U akan mengangkat derajatnya”. *HR. Muslim


Sumber: http://www.icmkendari.com


http://www.raudhatulmuhibbin.org/

Wahai Anakku, Kami Menginginkan Pahala Itu





Ya Bunayya...

Engkau buah hati kami. Padamu tergantung masa depan kami. Dunia kami dan akhirat kami. Hilang letih dan lelah kami ketika melihat engkau beranjak dewasa tumbuh dengan akhlak mulia.

Wahai anakku…

Engkau hidup di penghujung zaman yang semakin banyak kerusakan dan fitnah yang menyambar setiap detik nafasmu. Jikalah tidak engkau bergantung pada Zat Yang Maha Kuat dan Kuasa pada siapa lagi engkau kan berlari.

Kami tidak perduli melihat para orang tua yang sibuk memilih dunia untuk belahan jiwa mereka. Yang berkorban dengan apa saja agar anak-anaknya berhasil meraih pangkat dan kedudukan di hati manusia. Yang bila mana kami lupa memanggil anaknya dengan nama biasa, maka mereka akan segera tergesa-gesa meralat,.. maaf anak kami adalah seorang dokter panggillah nama depannya dengan jabatannya.

Duhai penyejuk hati yang gundah…

Kami menginginkan dunia hanya sebagai bekal untukmu menuju akhirat yang abadi. Karena itu kami tidak kecewa bila mendapati nilai C pada matematikamu atau fisikamu. Tetapi sungguh kami akan menangis dan berduka bila engkau lalai pada perintah Rabbmu.

Duhai penyejuk mata…

Di hari yang semakin mendekati kepunahan. Tak lelah kami mendidikmu dengan Al-Qur’an. Betapa engkau sangat kami inginkan menjadi penghafal dan pengamal Al Qur’an. Siang malam kami bersabar dan tak kecewa membetulkan bacaanmu yang yang tertatih-tatih dan terlupa dari satu ayat Al-Qur’an. Demikian pula doa senantiasa kami panjatkan untuk kalian agar Allah memberi kemudahan.

Untukmu bunayya,…

Bersabarlah di hari yang sulit ini. Sungguh engkau akan menikmati jerih payahmu ketika dewasa nanti. Janganlah engkau lupakan kami dalam doamu. Semoga Allah di kemudian hari, memberi kelapangan pada kubur kami yang sempit nanti.

Ya bunayya

Engkau pasti kan bertanya, mengapa orang tua kami melakukan hal ini untuk kami? Jawabnya… karena ia adalah suatu kebiasaan yang telah di wariskan oleh para pendahulu kita (salafus shalih). Begitu pula telah kami dapati dalam ucapan Nabimu yang mulia shalallahu alaihi wassalam diriwayatkan dari Buraidah bin Hushaibradhiyallahu anhu ia berkata: “Pernah ketika aku sedang berada di sisi Rasulullahshalallahu alaihi wassalam maka aku pernah mendengar beliau bersabda,

“Al-Qur’an itu akan menemui ahlinya pada hari kiamat ketika kubur telah terbelah seperti seorang laki-laki yang berwajah putih berseri. Ia berkata pada laki-laki tadi,”Apakah kamu mengenaliku?” dia menjawab,”Aku tidak mengenalimu” Ia berkata,”Aku adalah temanmu, Al-Qur’an yang dulu selalu membuat kering tenggorokanmu di siang hari dan begadang di malam hari. Dan setiap pedagang tentulah mengharapkan keuntungan dari barang dagangannya, dan kamu pada hari ini mendapatkan keuntungan dari usahamu.”Kemudian di berikan untuknya kerajaan di tangan kanannya dan keabadian (surga) ditangan kirinya, di letakkan mahkota kebesaran di kepalanya, dan dikenakan bagi kedua orangtuanya dua pakaian (teramat indah) yang belum pernah dikenakan oleh penduduk bumi. Keduanya berkata: ”Dengan amalan apa kami bisa memperoleh pakaian seperti ini?” Dikatakan: “Dengan (kesabaran)mu dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu” Kemudian diperintahkan kepadanya, Bacalah (Al-Qur’an) dan naikilah tangga-tangga surga dan masuklah ke kamar-kamarnya” Maka dia terus naik (derajatnya) selama dia membacanya dengan cepat atau dengan cara tartil (perlahan-lahan)” (HR. Ahmad)1

Dan juga dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu yang marfu’ (sampai) kepadaNabi shalallahu alaihi wassalam beliau bersabda,

“…. dan dikenakan kepada kedua orangtuanya dua pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia dan seisinya. Keduanya berkata, “Ya Rabb, Bagaimana kami bisa mendapatkan balasan seperti ini !! dikatakan :”Dengan mendidik Al-Qur’an kepada anak-anakmu” (HR. Ath-Thabrani).2

Wahai bunayya..

Betapa kami menginginkan pahala itu. Kami-pun menyadari tidaklah mudah untuk mendapatkannya. Karena memang segala sesuatu harus diraih dengan kerja keras yang gigih dan kesabaran yang tak bertepi. Lelah dan letih kami akan di hargai-Nya karena Allah Yang Maha Mulia telah berfirman:

“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (39) dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan kepadanya (40) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna” (41)(An-Najm :39-41)

Sungguh kami yakin wahai bunayya…

Jika sekiranya para orangtua mengetahui keutamaan dan kedudukan yang tinggi di sisi-Nya karena mengajarkan Al-Qur’an pada buah hati mereka, niscaya mereka akan berlomba-lomba untuk mengajarkan anak-anaknya Al-Qur’an, membimbing mereka untuk selalu membaca, menghayati maknanya dan mengamalkannya dalam kehidupan yang fana ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber bacaan :
  1. Tafsir Ibnu katsir jilid 9 , Pustaka Imam ASy-Syafi’i, Jakarta, 2008.
  2. Keagungan Al-Qur’an Al-karim, Syaikh Mahmud Al Dosari, Maktabah Darus salam, Riyadh, 2006.
Murajaah oleh : Ustadz Eko Hariyanto Lc(Abu Ziyad)
  1. Hadits riwayat Ahmad dalam kitab Al-Musnad, 5/238 [↩]
  2. Hadits riwayat Ath-Thabrani dalam kitab Al Ausath, 6/51, hadits no.5764. Syaikh Al-Bani menyebutkan hadits ini dalam kitab Silsilah Hadits Shahih, 6/792, hadits no.2829. [↩]

Kubingkis Mutiara Cinta untuk (Calon) Anakku




Untukmu anandaku sayang, kutulis surat ini saat ananda belum terlahir, bahkan ketika aku belum memiliki seorang wanita yang rahimnya akan menjadi pintu bagimu untuk masuki bumi Allah. Tertulis surat ini, pula, sebagai salah satu ungkapan cinta dari seorang laki-laki yang ingin menjauhkan diri dan keluarganya kelak dari dahsyatnya kobaran api neraka yang hitam pekat menyembur.


***

PENULIS : Fachrian Almer Akiera (Yani Fachriansyah Muhammad As-samawiey, Jurusan Matematika Universitas Mataram)



MURAJA’AH :



1. Ustadz Jamaluddin, Lc.

Beliau adalah penerjemah kitab-kitab berbahasa arab dan pernah menjadi tenaga pengajar di Sekolah Tinggi Dirasah Islamiah Imam Syafi'i di Jember selama 2 tahun. Beliau pula alumni Lipia Jakarta.



2. Ustadz Abu Bakr Lalu al-Atsary.

Beliau adalah penulis buku dan telah diterbitkan oleh penerbit Majelis Ilmu Surabaya.



***



>>Ananda dalam Kandungan



Anandaku tercinta, seperti proses penciptaan manusia pada umumnya, ananda akan tercipta dari sari pati tanah. Allah jadikan ananda sebagai nutfah dalam rahim. Ananda pun menjelma menjadi segumpal darah. Selanjutnya menjadi segumpal daging. Allah membalut tulang-tulang ananda dengan daging. Terbentuklah ananda dalam wujud berbeda. Tibalah saatnya malaikat (atas kehendak dan perintah Allah) meniupkan ruh bagi raga ananda agar menjadi manusia seutuhnya.[1]





>>Menatap Indahnya Dunia. . .



Anandaku tersayang. Akan tiba saatnya ananda terlahir dari rahim seorang wanita yang penuh cinta. Dialah yang kemudian ananda panggil dengan sapaan “Bunda” secara naluri. Dialah yang akan menjadi seorang permaisuri yang akan membantuku mengarahkan bahtera kita menuju surga Allah. Untuk itu anandaku, aku berjanji, wanita yang penuh pesona takwa nan berilmu syar’i lah yang akan kujemput menjadi kekasih hati.



Kelak, ananda tercinta, kau akan ramaikan bumi ini atas kehendak Allah. Berbahagia dan begitu bersyukurnya kami kepada Allah sekiranya Allah benar-benar titipkan ananda untuk kami. Lihatlah disana, ananda, Allah terkadang menakdirkan orang tua tak miliki anak, padahal mereka begitu mendambakan kehadiran kalian sebagai permata hati. Mereka begitu sedih menunggu kedatangan kalian untuk curahkan kasih sayang.



Allah berfirman,



“Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang Dia kehendaki, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”[2]







>>>Permata Hati (Sejukkan Mata dan Jiwa). . .



Ananda yang kusayang. Adalah cinta dari Allah ‘azzawajalla akan memperkenalkan kita di bumi nusantara. Adalah cinta dari Allah akan mempertemukan kita di ufuk rumah. Adalah cinta dari Allah akan mempercintakan kita di atas agama tauhid ini. Adalah cinta dari Allah akan menjadikan ananda permata hati yang istimewa. Adalah cinta dari Allah akan menggelorakan letupan-letupan cinta kami pada kalian dan cinta kalian pada kami. Dengan cinta-Nya pula, ananda akan memekarkan kuncup-kuncup bahagia di beranda rumah.



Allah berfirman: 



“..Harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia.”[3]



“..Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”[4]





Akan ada sejuta kebanggaan yang menyemburat dalam jiwa ketika kalian bercanda dan bermain bersama kami. Ada tawa pengikis lelah setelah kami berterik mentari di arena kehidupan. Ada senyum merona yang tersungging di bibir kami setelah bergelut dan berkutat dengan pekerjaan rumah.



>>Senarai Harapan Cinta. .



Anandaku terkasih, kelak kan kubisikkan padamu dengan penuh kelembutan kasih bahwa ananda hadir di bumi Allah ini adalah untuk menerbitkan kejayaan islam. Oleh karena itu, wahai pahlawanku, berhias dan berbekallah dengan ilmu syari’i.



Ketahuilah bahwa setiap muslim dan muslimah diperintahkan untuk menuntut ilmu, ilmu tentang agama islam yang mulia sehingga mereka akan memahami islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tak lah bisa seseorang melaksanakan agama ini dengan benar kecuali setelah belajar islam yang benar berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman salafushshalih. Agama kita adalah agama ilmu dan amal karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diutus dengan membawa ilmu dan amal shalih.



Menuntut ilmu syar’I, seperti yang dituturkan para ulama, adalah jalan yang lurus untuk dapat membedakan antara yang haq dengan yang batil, tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah, yang ma’ruf dan munkar. dengan ilmu, kan terbedakan antara sesuatu yang bermanfaat atau tidak. Pula, akan menambah hidayah serta kebahagiaan dunia dan akherat.



Maukah ananda sekiranya Allah mudahkan surga untuk ananda? Maukah ananda sekiranya malaikat membuka sayapnya lalu mengepakkannya untuk ananda karena ridho dengan ananda? Maukah ananda sekiranya seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi hingga ikan di dasar air mendo’akan ananda ampunan? Tak inginkah ananda berada di salah satu taman-taman surga? Tak inginkah ananda sekiranya Allah menyanjung ananda diantara para malaikat? Maukah ananda mendapat keutamaan bagai keutamaan bulan diantara seluruh bintang? Jawabannya adalah dengan menorehkan tinta di majelis ilmu….



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:



"Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak. "[5]





>>Kisah Mereka Telah Berlalu



Ananda, kudapati seorang anak kecil berumur 10 tahun dengan penuh harapan dan semangat yang membara berucap kepada ibunya, ”apakah aku boleh pergi guna memburu ilmu? Insya Allah setelah sholat subuh nanti aku mau pergi untuk keluar menuntut ilmu (syar’i).” Alangkah bahagianya sang ibu mendengar permintaan sang buah hati. Sang ibu pun berkata, kemarilah anakku, pakailah pakaian ilmu.”



Lalu sang ibu menggantikan pakaian putranya dengan pakaian indah berwarna kecoklat-coklatan, memasang dan mengikatkan surban di kepalanya dengan penuh sentuhan keimanan, menaburkan parfum yang harum semerbak dengan harapan kelak sang anak akan menebarkan wewangian ilmu yang diperolehnya. Lalu dengan penuh sedih sang ibu berkata, ”pergilah anakku dan burulah ilmu.” Lalu sang anak belia itupun keluar demi mencari kebenaran dengan semangat yang tak pernah padam dan menemui 900 ulama di masanya. Subhanallah. Itulah jiwa yang selalu haus ilmu.



Tahukah engkau siapakah si kecil belia? Dialah imam Malik bin Anas bin Malik bin Amir[6], salah seorang imam madzhab penyusun kitab hadits al-Muwaththa’ yang beredar luas di kalangan penuntut ilmu dan disusun selama 40 tahun. Sang imam menapaki ilmu di waktu kecil dengan menggantikan kemalasan dengan kesungguhan, mengisi waktu dengan bercanda bersama ilmu lalu meneguk saripatinya.



Dan kepadamu wahai anandaku, pahlawanku, kesatriaku, jadilah engkau seperti mereka. Jadilah engkau seperti mereka. ..



Wallahu a’lam,

subhanaka allahumma wabihamdika asyhadu alla ila hailla anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.



Catatan penulis:



Atikel ini adalah naskah lomba dalam penulisan antolog i sebuah buku yang bertemakan surat untuk calon anak baik dari seorang ayah/ibu maupun mereka yang belum menikah. Sebenarnya, begitu banyak yang ingin kami tuangkan namun karena keterbatasan halaman artikel yang dipersyaratkan panitia, yaitu maksimal 3 halaman, maka kami cukupkan disini dengan tema yang berhubungan dengan ilmu syar'i. Dan semoga kami pribadi bisa membahas hal ini dalam naskah buku kami pribadi di lain waktu.



Bagi anda yang ingin mengetahui tentang lomba, silahkan klik:http://azkamadihah.wordpress.com/2010/09/06/lomba-surat-untukmu-nak-dari-calon-ibumuayahmu/



Salam hangat untuk anda semua.



Mataram, 26 Syawal 1431 H (5 Juli 2010)


Endnotes:



[1] Proses dalam kandungan ini berdasarkan QS. Al-mukminun ayat 14 beserta hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud. Lihat kitab Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli (edisi terjemahan) oleh Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid. Penerbit al-I’tishom hal. 30.



[2] QS. As-syura: 49-50



[3] QS. Al-kahfi: 46



[4] QS. Al-furqan: 74



[5] HR. Abu Dawud no.3641, at-Tirmidzi no.2683, dan isnadnya hasan, Lihat Jaami'ul Ushuul 8/6. Sumber : Buletin Al Wala' wal Bara' 15 April 2005 / 06 Rabi'ul Awwal 1426.



[6] Lihat Kaifa Tashna’ Thiflan Mubdi’an (edisi terjemahan) oleh Syaikh Abdullah Muhammad Abdul Mu’thi, penerbit eLBA, hal. 285-290


Taman Orang-orang Jatuh Cinta (Raudhoh al Muhibbin)
thank you