Rabu, 22 Desember 2010

Permata Umat

WAHAI SAUDARIKU MUSLIMAH
SELAMATKAN DIRIMU DARI SIKSAAN NERAKA
Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَكَانَ عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِينَ وَأَصْحَابُ الْجَدِّ مَحْبُوسُونَ غَيْرَ أَنَّ أَصْحَابَ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ وَقُمْتُ عَلَى بَابِ النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ
” Aku pernah berdiri di pintu sorga , maka keumuman orang yang memasukinya adalah orang-orang yang miskin , dan orang-orang yang berharta tertahan ( untuk di hisab ) kecuali yang menjadi penduduk neraka , mereka diperintahkan memasuki neraka , dan aku pernah berdiri di pintu neraka , ternyata keumuman orang yang memasukinya adalah kaum wanita ” . (1)
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ
” Aku pernah memperhatikan surga , maka aku lihat kebanyakan penduduknya adalah kaum fakir , dan aku pernah memperhatikan neraka , maka aku lihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita ” . (2)
كَانَ لِمُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ امْرَأَتَانِ فَجَاءَ مِنْ عِنْدِ إِحْدَاهُمَا فَقَالَتْ الْأُخْرَى جِئْتَ مِنْ عِنْدِ فُلَانَةَ فَقَالَ جِئْتُ مِنْ عِنْدِ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ فَحَدَّثَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَقَلَّ سَاكِنِي الْجَنَّةِ النِّسَاءُ
Bahwasanya Mutharrif bin Abdullah memiliki dua istri , ketika dia datang dari sisi salah satu dari keduanya , maka istri yang lain berkata ; engkau datang dari sisi Fulanah , maka dia berkata ; saya datang dari sisi Imron bin Husain , dia telah mengabarkan kepada kami bahwasanya rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda ; ” Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah kaum wanita ” .(3)
Kaum wanita menjadi mayoritas penduduk neraka hanyalah disebabkan perbuatan-perbuatan mereka .
وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
Artinya : ” Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (QS Al Kahfi : 49)
Al Imam Al Qurthubi berkata : ” Sesungguhnya kaum wanita sebagai minoritas penduduk surga karena dikuasai oleh hawa nafsu , cenderung kepada perhiasan dunia yang sementara , dan berpaling dari akhirat dikarenakan kurangnya akal mereka serta cepat tertipu ” .
Beliau Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ , فَقُلْنَ : وَبِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ , وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ , مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ , قُلْنَ : وَمَا نُقْصَانُ دِينِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : أَلَيْسَ شَهَادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ ؟ قُلْنَ : بَلَى . قَالَ : فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا. أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ ؟ قُلْنَ : بَلَى . قَالَ : فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا.
” Wahai kaum wanita bersedekahlah kalian , sesungguhnya telah diperlihatkan kepadaku bahwa kalian sebagai mayoritas penduduk neraka . Maka mereka ( kaum wanita ) berkata : Disebabkan apa wahai rasulullah ? Beliau berkata : Kalian banyak melaknat , mengingkari kebaikan keluarga ( suami ) , aku tidaklah melihat kaum yang kurang akal dan agamanya, yang dapat menghilangkan akal seorang laki-laki yang kokoh hatinya, selain salah seorang dari kalian . Mereka berkata : apa yang dimaksud dengan kurang agama dan akalnya wahai rasulullah ? Beliau berkata : Bukankah persaksian seorang wanita seperti setengah persaksian seorang laki-laki ? Mereka berkata : benar , maka beliau katakan ; Demikianlah yang menunjukkan kekurangan akalnya . Bukankah jika dia haidh tidak sholat dan tidak puasa ? Mereka berkata ; benar . Beliau berkata : Demikianlah yang menunjukkan kekurangan agamanya “. (4)
Di dalam hadis ini beliau shalallahu alaihi wasallam memberitakan kepada kita tentang beberapa perbuatan kaum wanita yang menyebabkan mereka menjadi mayoritas penduduk neraka , yaitu :
- Banyak berkata dengan perkataan yang jelek seperti melaknat dan mencela , dan ini tergolong perbuatan dosa besar .
- Mengingkari kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh suami kepadanya yang berarti dia telah kufur nikmat, dan mengkufuri nikmat adalah diharamkan .
- Menjadikan hilangnya akal seorang laki-laki sehingga dia berkata dan berbuat yang tidak pantas untuk menyenangkannya, maka wanita tersebut ikut mendapatkan dosanya .
Beberapa perbuatan dosa yang lain yang dilakukan banyak kaum wanita di masa kini , diantaranya :
- Menyerupai kaum laki-laki dalam berpakaian dan berhias , dan ini adalah perbuatan dosa besar karena rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah melaknat kaum wanita yang menyerupai kaum laki-laki dan sebaliknya ;
Beliau Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai kaum wanita dan wanita yang menyerupai kaum laki-laki (5)
- Memakai parfum , kemudian melewati majlis kaum laki-laki , sehingga membangkitkan syahwat kaum laki-laki untuk menzina-inya ;
Beliau Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
كُلُّ عَيْنٍ زَانِيَةٌ وَالْمَرْأَةُ إِذَا اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِالْمَجْلِسِ فَهِيَ كَذَا وَكَذَا يَعْنِي زَانِيَةً
” Setiap mata itu berzina , seorang perempuan yang memakai parfum lalu dia melewati majlis ( laki-laki ) maka dia demikian dan demikian yaitu wanita yang berzina ” .(6)
- Sombong karena fisiknya terlihat indah dan cantik ketika memakai pakaian yang mewah ;
Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
” Tidaklah masuk sorga seseorang yang di dalam hatinya ada sifat kesombongan sebesar biji sawi ” .
- Suka menggibahi saudaranya yang lain , ini termasuk perbuatan dosa besar , sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan :
-
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
” Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang ” . (QS Al Hujurat : 12)
- Talawwun ( bermuka dua ) yaitu mendatangi satu kelompok manusia dengan menunjukkan bahwa dirinya bersama mereka dan menyelisihi lawan mereka , dengan maksud membuat kerusakan di antara mereka dan meraih kuntungan untuk dirinya sendiri; lalu mendatangi kelompok yang lain dan menunjukan bahwa dirinya bersama mereka dengan maksud yang sama.
Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
إِنَّ شَرَّ النَّاسِ ذُو الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ وَهَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ
” Sesungguhnya manusia yang paling jahat adalah seseorang yang memiliki dua muka , yaitu yang mendatangi mereka dengan satu muka dan mendatangi yang lain dengan muka ( yang lain ) ” .(7)
- Bepergian ( safar ) tanpa mahrom , dengan safar demikian ini dirinya tidak aman dari fitnah .
Beliau Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
لَا تُسَافِرْ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ , وَلَا يَدْخُلُ عَلَيْهَا رَجُلٌ إِلَّا وَمَعَهَا مَحْرَمٌ , فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَخْرُجَ فِي جَيْشِ كَذَا وَكَذَا وَامْرَأَتِي تُرِيدُ الْحَجَّ , فَقَالَ : اخْرُجْ مَعَهَا.
” Janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahromnya , maka ada seorang laki-laki berkata : Wahai rasulullah sesungguhnya saya ingin keluar bergabung dengan tentara ini dan itu , sedangkan istri saya hendak menunaikan haji , maka beliau katakan : ” Keluarlah kamu bersamanya (istri)” .
- Sering masuk ke pasar-pasar padahal tidak ada keperluan ( hajat ) yang mendesak , lalu dia banyak bicara dengan para penjual dan selainnya dari kaum laki-laki sehingga terjadilah fitnah ;
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
” Wanita adalah aurat , maka jika dia keluar ( dari rumahnya ) syetan menampakkannya indah ( di hadapan laki-laki ) ” . (8)
- Berbaur dengan laki-laki yang bukan mahromnya ( ikhtilath ) dalam suatu ruangan , demikian ini mendatangkan fitnah dan kebinasaan dalam agamanya .
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ
” Hati-hatilah kalian dari memasuki kaum wanita , ada seorang laki-laki dari kaum Anshar berkata ; Wahai rasulullah bagaimana pendapat anda tentang ipar . Maka beliau berabda : ” Ipar adalah membinasakan ” .
Masih banyak kemungkaran yang lain yang dilakukan oleh kebanyakan kaum wanita yang menyebabkan mereka terjerumus ke dalam neraka. Maka kaum wanita yang menghendaki keselamatan dari adzab Allah Ta’ala, hendaklah menyerahkan diri mereka kepada syariat-Nya , janganlah ikut melakukan kebodohan meskipun banyak wanita yang melakukannya , janganlah ikut melakukan kemaksiatan meskipun banyak kaum wanita berbuat maksiat , janganlah tertipu dengan kebanyakan kaum wanita yang melanggar syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Artinya :” Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) ” . (QS Al An’am : 116).
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ (103)
Artinya :” Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman – walaupun kamu sangat menginginkannya- ” (QS Yusuf : 103 )
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Artinya :” Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih”.(QS Saba : 13) .
Jika engkau ( wahai wanita muslimah ) menginginkan kemuliaan di dunia dan di akhirat , yakni keberuntungan dengan meraih surga dan jauh dari adzab neraka , maka laksanakanlah perintah-perintah Allah , jauhilah larangan-larangannya , dan pegangilah Al Kitab dan As Sunnah di atas pemahaman salaf ( pendahulu kita ) yang shalih .
Dia, Allah Ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya :” Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, Maka Sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus ” . (QS Ali Imron : 101 .)
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ (52)
Artinya : ” Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan ” . (QS An Nur : 52)
وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ (170)
Artinya :” Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al kitab ( Al Qur’an ) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena Sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan ” . (QS Al A’raf : 170 )
Allah Ta’ala berfirman :
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya :”Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih ” . (QS An Nur : 63 )
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
” Setiap umatku akan masuk sorga kecuali yang enggan memasukinya. Mereka ( para sahabat ) berkata : Wahai rasulullah siapa yang enggan memasukinya ? Beliau berkata : Siapa yang mentaatiku maka dia masuk sorga , dan siapa yang bermaksiat kepadaku berarti dia enggan memasukinya ” .(9)
مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَوْقَدَ نَارًا فَجَعَلَ الْجَنَادِبُ وَالْفَرَاشُ يَقَعْنَ فِيهَا وَهُوَ يَذُبُّهُنَّ عَنْهَا وَأَنَا آخِذٌ بِحُجَزِكُمْ عَنْ النَّارِ وَأَنْتُمْ تَفَلَّتُونَ مِنْ يَدِي
” Perumpamaan aku dan kalian seperti seseorang yang menyalakan api , lalu belalang-belalang akan jatuh di dalamnya dan dia berupaya menolaknya dari api ( agar tidak terjatuh ke dalamnya ) . Sementara aku memegangi pinggang kalian dari api neraka ( agar tidak terjatuh ke dalamnya ) , sedangkan kalian terlepas dari pegangan tanganku ” .(10)
وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ
“Saya tinggalkan dua perkara yang berat(11) kepada kalian, yang pertama dari keduanya adalah Kitab Allah yang mengandung petunjuk dan cahaya, maka ambillah kitab Allah dan pegangilah ia…”(12)
وَإِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَحَدُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ حَبْلُ اللَّهِ مَنْ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلَالَةٍ
“Ingat dan sesungguhnya saya meninggalkan kepada kalian dua perkara yang berat, yang salah satunya adalah Kitab Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mana ia adalah tali Allah, barangsiapa yang mengikutinya maka dia di atas petunjuk, dan barangsiapa yang meninggalkannya maka dia di atas kesesatan”.
Saya memohon kepada Allah agar nasihat ini berguna bagi setiap yang membacanya , sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia .
Shalawat dan salam yang banyak semoga tetap tercurah atas nabi kita Muhamad , atas keluarganya dan sahabatnya .
سبحانك اللهم وبحمدك , لا إله إلا أنت , أستغفرك و أتوب إليك .
Footnote :
1 Dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim di dalam ” Shahih Keduanya ” dari sahabat Utsamah bin Zaid .
2 Dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim di dalam ” Shahih Keduanya ” dari sahabat Ibnu Abbas .
3 Dikeluarkan oleh Muslim di dalam ” Shohihnya “
4 Dikeluarkan oleh Bukhori di dalam ” Shohihnya ” dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri rodhiyallahu anhu , dan Muslim di dalam ” Shohihnya ” dari sahabat Abdullah bin Umar .
5Dikeluarkan oleh Bukhori di dalam ” Shohihnya ” dari Ibnu Abbas rodhiyallahu anhuma .
6 Diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad , Tirmidzi , Nasai dan Abu Dawud dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari , dan Tirmidzi mengatakan hadis hasan sohih dan disohihkan juga oleh Al Imam Ibnu Hibban dan Hakim .
7 Dkeluarkan oleh Bukhori dan Muslim di dalam ” Shohih Keduanya ” dari sahabat Abu Hurhairoh radhiyallahu anhu.
8 Diriwayatkan oleh Tirmidzi di dalam ” Sunannya ” , dan dia mengatakan hadis hasan yang asing , dan dishohihkan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Huzaimah , dan di dalam lafadz keduanya terdapat tambahan pada akhirnya ; ” Dan dirinya sangat dekat dengan Wajah Tuhannya ketika di dalam rumahnya ” .
9 Dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim di dalam ” Shohih Keduanya ” dari sahabat Abu Hurhairoh rhadhiyallahu anhu dengan lafadz yang sedikit berbeda .
10Dikeluarkan oleh Muslim di dalam ” Shahihnya ” , dan Al Imam Ahmad di dalam ” Musnadnya ” dari sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma .
1 Kedua perkara ini dinamakan sesuatu yang berat karena agung dan besarnya perkara keduanya atau karena beratnya pengamalan keduanya, Syarah Shohih Muslim An Nawawi.
2 Dikeluarkan oleh Muslim di dalam ” Shahihnya ” dari sahabat Zaid bin Arqam rodhiyallahu anhu .
REFERENSI :
1- Al Qur’an Al Karim
2- Shohih Bukhori dengan syarahnya Fathul Bari
3- Shohih Muslim dengan syarahnya An Nawawi
4- Sunan Tirmidzi dengan syarahnya Tuhfatul Ahfadzi
5- Sunan Abu Dawud dengan syarahnya Aunul Ma’bud
6- Sunan Nasai
7- Musnad Al Imam Ahmad
8- Shohih Ibnu Hibban
9- Shohih Ibnu Huzaimah
10- Nasihati Linnisa karya Umu Abdillah Al Wadi’iyyah
11- Sab’un Mukholafatan Taqa’u fihan Nisa.
Sumber Buletin Al Hikmah, Semarang No. 12/I/1428H
Dikirim via email darussalaf@yahoo.co.id oleh Al Akh Abu Zubair Eko Ardi,
http://darussalaf.or.id/stories.php?id=720

Apa gayamu dalam BERHIJAB (BERJILBAB)?




1. Apakah engkau “KADANG-KADANG BERHIJAB (BERJILBAB)”?


 
  • Apakah engkau berhijab hanya ketika menghadiri pengajian atau membaca Al Qur’an?
  • Apakah engkau berhijab saat berada di Arab Saudi dan engkau lupa bahwa engkau adalah seorang muslimah begitu pesawatmu mendarat di negara lain?
  • Apakah engkau berhijab ketika keluar rumah, tetapi memajang foto-fotomu di FB agar dapat dilihat orang lain? (Saudariku yang kucintai dalam Islam, sekali pun engkau membatasi orang-orang yang melihat fotomu dan hanya teman-teman di FB-mu yang bisa melihatnya, WASPADALAH, siapa saja bisa menyimpan foto kita dan melakukan apa pun yang mereka inginkan, dan engkau tidak akan pernah tahu untuk tujuan apa fotomu dimanfaatkan. Belum lagi fakta bahwa teman-temanmu bersama orang lain saat mereka melihat foto-fotomu, yang merupakan non-mahrommu!! Allohul musta’aan)

2. Apakah engkau “SETENGAH-SETENGAH DALAM BERHIJAB (BERJILBAB)”?
  • Apakah adakalanya engkau mengerudungi kepalamu saja, tetapi tetap mengenakan celana jeans ketat atau pakaian lainnya yang ketat dan membentuk lekuk tubuhmu? (Faktanya banyak muslimah yang melakukannya, dan ini merupakan suatu bentuk penghinaan terhadap hijab!)
  • Apakah engkau mengerudungi kepalamu tetapi menampakkan sebagian dari rambutmu, baik di depan atau di belakang, agar engkau terlihat lebih cantik?
  • Apakah engkau menutup tubuhmu dengan sempurna, tetapi abaya atau gamis yang engkau kenakan tampak menarik, warna-warni, berenda, berbordir dan berpayet sehingga manarik perhatian orang lain dan sejatinya membutuhkan abaya atau gamis lain untuk menutupi semua perhiasan itu?

Apa sebenarnya maksud di balik semua ini??? Apa lagi kalau bukan untukMENARIK PERHATIAN lawan jenis? Apakah engkau akan berhias sedemikian rupa jika tidak ada lawan jenis di sekitarmu?




Untuk yang belum mengetahuinya, Hijab harus dikenakan di hadapan non-mahrom kita (sebagian besar lawan jenis) dan Alhamdulillah, kita diizinkan untuk berhias jika berada di hadapan mahrom kita (suami, ayah, saudara laki-laki, paman dari pihak ayah dan ibu, kakek, anak laki-laki, ayah mertua, anak laki-laki dari saudara laki-laki, anak laki-laki dari saudara perempuan, menantu laki-laki dan anak laki-laki yang belum aqil baliq) dan dalam pertemuan yang hanya dihadiri oleh muslimah.

Camkan hadits berikut ini:
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Saudariku yang kucintai karena Allah, pernahkah engkau berpikir tentang tujuan dari Hijab???

Mengapa kita harus mengenakan Hijab? 
  • Karena tidak ada pilihan lain kecuali mengenakannya saat berada di Saudi Arabia?
  • Karena orangtuamu memerintahkan engkau melakukannya?
  • Karena orang-orang di sekitarmu mengenakannya?

ATAU ADA ALASAN LAIN YANG LEBIH PENTING UNTUK MELAKUKANNYA?
Apakah engkau merasa tertindas saat mengenakannya??? Jujurlah pada dirimu sendiri.

Perhatikan apa yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang hal ini.
Alasan mengapa Dia memerintahkan Hijab bagi wanita disebutkan dalam Qur’an pada ayat berikut di surat Al-Ahzab:

Allah berfirman (yang artinya):

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya  ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS 33 : 59)

Qur’an menyebutkan bahwa Hijab telah diperintahkan kepada kaum wanita sehingga mereka dikenali sebagai wanita yang tidak menonjolkan diridan dengan demikian mereka akan terhindar dari gangguan.

Mari sekarang kita analisis: Mengapa Muslimah mengenakan Hijab? 

1. Karena ini adalah perintah Allah. Allah memerintahkan kita dan kita menta’atinya, sederhana bukan? Agar Allah ridho terhadap kita, maka kita menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena Dia-lah yang menciptakan kita dan segala hal di sekitar kita, dan Dia menciptakan kita hanya untuk beribadah kepada-Nya. Itulah alasan mengapa kita sekarang ada di dunia dan kita akan kembali kepada-Nya untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita semasa hidup. Allah berfirman: “Dan tidaklah Aku ciptakan seluruh jin dan seluruh manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu” (QS 51:56).

2. Kita ini berharga. Nasihat juara dunia tinju Muhammad Ali kepada anak perempuannya: “Hana, segala sesuatu ciptaan Allah yang berharga di muka bumi ini senantiasa tertutup dan sulit untuk didapatkan. Di manakah engkau menemukan berlian? Jauh di dalam tanah, tertutup dan terlindungi. Di manakah engkau menemukan mutiara? Jauh di dasar samudera, tertutup dan terlindungi dalam sebuah cangkang yang keras. Di manakah engkau menemukan emas? Jauh di dalam tanah yang ditambah, tertutup oleh banyak lapisan batuan... Engkau harus bekerja keras untuk mendapatkannya.” Ia memandang dengan tatapan mata yang serius. “Demikian pula tubuhmu. Jauh lebih berharga dari pada berlian dan mutiara, maka engkau juga harus mengenakan hijab agar tertutup.”

3. Ini adalah hak kita. Ketika seorang wanita berhijab, maka pria tidak dapat menilai melalui penampilannya, melainkan melalui kepribadian, karakter dan moralnya. Hijab adalah suatu tanggung jawab DITAMBAH hak yang diberikan oleh Allah kepada kita, Allahu a’lam. Inilah keutamaan bagi kita, lantas apa yang menghalangi engkau dari mengenakannya? Mengapa kita harus memperlihatkan kecantikan kita kepada semua orang? Apakah itu hakikat menjadi seorang wanita? Apakah tubuh kita demikian murah? Mengapa kita ingin menjadikan diri kita objek yang tidak berharga? Tidaklah mengherankan bila tingkat pelecehan seksual meningkat, jika kita menyediakan bahan untuk kejahatan tersebut. Camkan!

Saya memperingatkan diri SAYA sendiri terlebih dahulu dan selanjutnya saudari-saudariku yang kucintai karena Allah, SIAPA TAHU ENGKAU LUPA!
Semoga Allah selalu menunjukkan jalan yang lurus kepada kita!

Saudarimu dalam Islam.

Diterjemahkan oleh: Dewinta Bintu Najm

Tidak perlu izin untuk menyebarkan tulisan ini, selama mencantumkan tautan versi tulisan asli di atas.
thank you