Simaklah kisah ajaib dan mengagumkan yang terjadi disekitar kita berikut!. Dalam kitab “Tartibul Madarik” Imam al Qadhi ‘Iyadh mengisahkan cerita dari Ibnu Wahb al-Qurasyi al-Mishry sahabat Imam malik..Ketika ahli-ahli hadits memintanya mendiskripsikan kepada mereka sifat-sifat jannah dan naar. Ia menjawab: ‘Aku tidak tahu, apakah aku mampu melakukannya atau tidak?’
Kemudian ia duduk di hadapan mereka…ahli-ahli hadits tersebut membacakan tentang sifat naar. Mendadak ia pingsan. Lalu wajahnya disiram air akan tetapi belum juga sadar. Dikatakan kepada mereka: ‘Bacakan kepadanya (hadits atau ayat) tentang sifat jannah. Namun tidak juga ia tersadarkan.
Dikatakan lagi kepada mereka: “Bacakan kepadanya sifat-sifat jannah.’ Akan tetapi ia tak kunjung sadar diri. Ia dalam kondisi demikian selama dua belas hari. Karena kondisinya demikian, didatangkanlah seorang dokter. Sang dokter berkata: ‘Ini seorang yang hatinya begitu sensitif dan lembut dan akhirnay meninggal (Semoga Allah merahmatinya).
Hatinya luluh karena begitu lembut dan sensitifnya. Dari itulah disebut ‘Inshida‘ (luluh lantaknya hati). Hati yang begitu sensitif dan lembut tak mampu mengemban beban di atas kemampuannya atau jika ditimpa sesuatu yang sangat berat.
Ketika didapati Abu Bakar adalah seorang yang mudah menangis di saat shalat, maka ia disebut sebagai ‘orang yang hatinya lembut dan peka sehingga bacaan yang dibacanya hampir tak dapat dipahami, lantaran tangis dan getar perasaannya yang sangat peka.
Ya Allah..Peliharalah hati kami dari kesesatan dan penyimpangan sesudah jelas bagi kami hal itu..
Sumber: Disalin dari buku “Kiat Melembutkan Hati & Menangis Karena ALLAH”, Hal.38-39, Pustaka at-Tibyan (dengan sedikit perubahan)
0 komentar:
Posting Komentar