Minggu, 25 Juli 2010

Mutiara Yang Tak Pernah Usang

IMAM SYAFI’I rohimahulloh:
نُعِيبُ زمانَنا والعيبُ فِيناَ         وما لِزَماننا عيبٌ سواناَ
ونَهْجُو ذَا الزَّمانَ بغيرِ ذنبٍ          ولو نطق الزَّمانُ لنا هجاناَ
وليس الذئبُ يأكل لحمَ ذئبٍ        ويأكل بعضُنا بعضاً عياناَ
Kita selalu mencela zaman ini, pdhl (sebenarnya) pd diri kitalah aibnya
Dan tak ada aib pada zaman ini, kecuali kitalah orangnya
-
Kita selalu menghujat zaman ini, padahal tak ada dosa padanya
Andaikan ia mampu bicara, tentulah ia yang menghujat kita
-
Serigala saja tidak sampai hati, makan daging kawannya
Tapi di depan mata, kita malah saling memangsa satu dg lainnya
——
IMAM AHMAD rohimahulloh:
دينُ النبي محمد أخبار     نِعْمَ المطيّة للفتى آثار
لا ترغبن عن الحديث وأهله      فالرأي ليل والحديث نهار
ولربما جهل الفتى أثر الهدى      والشمس بازغة لها أنوار
Syariat Nabi Muhammad, adalah (apa yg terkandung dalam) sabdanya
Dan sebaik-baik kendaraan (hidup) bagi seseorang adalah atsar-nya
-
Janganlah kau benci Hadits dan para ahlinya
Karena pendapat (orang) itu ibarat malam, sedang hadits itu siangnya
-
Bisa jadi seseorang tidak tahu jalan petunjuknya
Padahal matahari sedang terang benderang dengan sinarnya
——
SABIQ AL-BARBARIY rohimatulloh:
العلمُ فيه حياةٌ للقلوبِ كما       تَحْيا البلادُ إذا ما مسَّها المطرُ
Di dalam ilmu, terdapat kehidupan untuk hati penuntutnya,
sebagaimana bumi menjadi hidup ketika hujan menyiraminya
—–
SHOLIH BIN HAYYAN AL-LAKHMIY rohimahulloh:
تَعَلَّمْ فإنَّ العلمَ أزْيَنُ للفتى         من الحُلَّة الحسناءَ عند التَّكلُّم
Belajarlah, karena ilmu itu lebih menghias pemuda dalam berkata,
dari pada sekedar pakaian yang mempesona (orang yang melihatnya)

 http://addariny.wordpress.com/


0 komentar:

Posting Komentar

thank you