Senin, 18 Oktober 2010

Tanya Jawab Aqidah Bersama Syeikh Hafidz al-Hakami رحمه الله ( Bagian 1 )

Kewajiban pertama bagi seorang hamba
Soal -1: Kewajiban apakah yang pertama bagi seorang hamba?
Jawab: Kewajiban pertama bagi seorang hamba adalah mengetahui perkara yang menjadi  penyebab Allah menciptakan manusia, mengambil perjanjian dari mereka, yang menjadi penyebab Allah mengutus para rasulNya, menurunkan kitab-kitabNya, yang menjadi penyebab Allah menciptakan dunia dan akhirat, surga dan neraka, neraka al-haaqqah dan al-waaqi’ah, dipancangkannya timbangan amalan, dihamparkannya lembaran-lembaran amalan, yang menjadi penentu celaka atau bahagianya seorang hamba, demikian pula pembagian nur kepada seorang hamba. Barang siapa yang tidak diberi oleh Allah cahaya niscaya dia tidak akan mendapatkan cahaya.
Perkara yang menjadi penyebab Allah menciptakan seorang hamba
Soal-2: Apakah perkara tersebut yang menjadi penyebab Allah menciptakan seoran hamba?
Jawab: Perkara tersebut adalah beribadah kepada Allah sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya:

َوما خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

“Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak Mengetahui.” [ Ad-Dhukhaan: 38-39 ]

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاء وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا

“Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir.” [ Shaad: 27 ]

وَخَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.” [ Al-Jaatsiyah: 22 ]

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” [ Adz-Dzariayaat: 56 ]
Pengertian hamba
Soal-3: Apakah arti dari hamba?
Jawab: hamba, jika dimaksudkan dengannya adalah al-muta’abbad yaitu yang ditunddukkan maka mencakup seluruh makhluk, seluruh alam semesta yang berakal atau tidak, yang kering maupun yang basah, yang bergerak maupun yang diam, yang nampak maupun yang tersembunyi, yang mukmin maupun yang kafir, yang baik maupun yang fajir dan sebagainya.
Seluruhnya adalah makhluk Allah U yang berada di bawa pemeliharaan dan pengaturanNya, masing-masing mempunyai bekas tempat berpijak dan batas kesudahan, semuanya berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan baginya masing-masing, sedikitpun tidak akan melampaui ketetapannya.

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” [ Yaasin: 38 ]
Dan berada di bawa pengaturan yang maha adil dan bijaksana.
Dan jika dimaksdukan dengan hamba tersebut adalah yang mencintai dan yang tunduk maka khusus bagi orang-orang yang beriman karena mereka adalah hamba-hamba Allah yang mulia, wali-wali Allah yang bertakwa, tidak ada rasa takut pada diri mereka dan juga tidak bersedih hati.
Pengertian ibadah
Soal-4: Apakah arti dari Ibadah?
Jawab: Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi oleh Allah U baik berupa perkataan atau perbuatan yang nampak ataupun yang tersembunyi dan berlepas diri dari segala hal-hal yang bertengtangan dan berlawanan dengannya.
Kapankah suatu amalan bernilai ibadah
Soal-5: Kapankah suatu amalan bisa dianggap sebagai ibadah?
Jawab: Suatu amalan bisa dianggap sebagai ibadah apabila di dalamnya terdapat dua kesempurnaan: yaitu kesempurnaan cinta dan kesempurnaan ketundukan kepada Allah U:

وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبًّا لِّلّهِ

“Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” [ Al-Baqarah: 165 ]

إٍنَّ الذين هم من خشية ربهم مشفقون

“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati Karena takut akan (azab) Tuhan mereka.” [ Al-Mu’minuun: 57 ].
Demikian pula pada firmanNya:

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Maka kami memperkenankan doanya, dan kami anugerahkan kepada nya Yahya dan kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami.” [ Al-Anbiyaa’: 90 ]

0 komentar:

Posting Komentar

thank you