Senin, 18 Oktober 2010


Tanya Jawab Aqidah Bersama Syeikh Hafidz al-Hakami رحمه الله ( Bagian 2 )

Ciri-ciri kecintaan seorang hamba kepada Rabnya
Soal-6: Bagaimanakah ciri-cirinya seorang hamba yang mencintai Rabnya عز وجل ?
Jawab: ciri-cirinya adalah apabila seorang mencintai apa yang dicintai oleh Allah تعلى, membenci apa yang dibenci oleh Allah, melaksakan perintahNya dan menjauhi laranganNya serta mencintai wali-waliNya dan memusuhi musuh-musuhNya, oleh karena itu tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.
Mengetahui apa yang dicintai dan diridhoi oleh Allah
Soal-7: bagaimanakah seorang hamba bisa mengetahui apa yang dicintai dan diridhoi oleh Allah?
Jawab: seorang hamba dapat mengetahuinya dengan diutusnya para rasul, diturunkannya kitab-kitab yang memerintahkan kepada apa yang dicintai dan diridhoi oleh Allah dan melarang dari apa yang dibenci dan tidak disenangi oleh Allah, maka dengan ini maka tegaklah hujjah dan menjadi nampaklah hikmah Allah. Allah berfirman:

رُّسُلاً مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

“ (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. [ An-Nisaa’: 165 ]

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“ Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [ Al-Imron: 31 ]
Syara-syarat ibadah
Soal-8: Ada berapakah syarat-syarat ibadah?
Jawab: ada tiga syarat ibadah: pertama adalah shidqul ‘azimah yang ini merupakan syarat adanya ibadah tersebut, kedua: adalah niat yang ikhlas dan yang ketiga: adalah harus sesuai dengan syari’at yang diperintahkan oleh Allah تعالى dimana kita tidak beragama kecuali dengannya.
Shidqul ‘azimah
Soal-9: apakah yang dimaksud dengan shidqul ‘azimah?
Jawab: shidqul ‘azimah adalah tidak bermalas-malasan serta bersungguh-sungguh di dalam menyesuaikan antara ucapannya dengan perbuatannya, Allah berfirman:

َيا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُون كَبُرَ مَقْتًا عِندَ اللَّهِ أَن تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ

“ Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” [ Ash-shaf: 2-3 ]
Ikhlas
Soal-10: Apakah makna dari niat yang ikhlas?
Jawab: niat yang ikhlas adalah apabila tujuan seorang hamba dari seluruh ucapan yang diucapkannya dan perbuatan yang dilakukannya yang nampak ataupun yang tersembunyi semata-mata untuk mencari wajah Allah تعالى

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” [ Al-Bayyinah: 5 ]

ِوَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَى إلَّا ابْتِغَاء وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى

“ Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (Dia memberikan itu semata-mata) Karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.” [ Al-Lail: 19 – 20 ]

ِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاء وَلَا شُكُورًا

“ Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” [ Al-Insaan: 9 ]

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” [ Asy-Syuuraa: 20 ]
Syari’at yang diperintahkan oleh Allah
Soal-11: Syari’at apakah yang diperintahkan oleh Allah تعالى agar kita tidak beragama kecuali dengan syari’at tersebut?
Jawab: Syari’at tersebut adalah al-hanifiyyah yaitu millahnya (agama ) Nabi Ibrohim عليه السلام, Allah تبارك وتعالى berfirman:

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ

“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.”I [ Ali-Imron: 19 ]

أَفَغَيْرَ دِينِ اللّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا

“ Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa.” [ Ali-Imron: 83 ]

وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ

“ Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri.” [ Al-Baqarah: 130 ]

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“ Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [ Ali-Imron: 85 ]

أَمْ لَهُمْ شُرَكَاء شَرَعُوا لَهُم مِّنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَن بِهِ اللَّهُ

“ Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” [ Asy-Syuraa: 21 ]

0 komentar:

Posting Komentar

thank you