Rabu, 28 Juli 2010

Tips Agar Bisa Berbaik Sangka Dan Contoh Dari Para Salaf Dalam Hal Ini

Tidak ada yang lebih menenangkan bagi hati seseorang pada kehidupan ini daripada berbaik sangka, dengannya ia bisa terhindar dari berbagai penyakit yang membingungkan yang menyerang hati 
dan merusak pikiran. Hal ini sebagai wujud dari sabda Nabi shallallahu’alayhiwasallam
. 

حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ 
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا 

(BUKHARI - 5604) : Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." 

Sumber : Bukhari 
Kitab : Adab 
Bab : Larangan saling mendengki dan menjauhi 
No. Hadist : 5604 

Apabila anggota suatu masyarakat memiliki watak mulia seperti ini maka musuh mereka tidak akan mendekati mereka selamanya dan tidak akan mampu menerapkan politik mereka yang sudah dikenal yaitu: Devide Et Impera [politik adu domba]. 

Berikut adalah sebab-sebab yang dapat membantu kita untuk berbaik sangka: 

1. Doa 

Ia adalah pintu bagi segala kebaikan. Nabi selalu berdoa meemohon kepad Rabb-Nya untuk memberikan hati yang bersih. Dan berbaik sangka adalah bagian dan indikasi dari hati yang bersih. 

2. Menempatkan diri pada posisi orang lain. 

3. Membawa ucapan saudara kita kepada kemungkinan terbaik. Begitulah yang diterapkan oleh generasi salaf. Perhatikan ucapan dua salaf [pendahulu] kita dalam hal ini: 

‘Umar bin Khaththab berkata: 

“Jangan menyangka buruk terhadap saudaramu apabila masih mungkin dimaknai dengan makna yang baik” 

Ketika Imam Syafi’ sakit, sebagian saudaranya yang datang menjenguk berkata: 

“Semoga Allah menguatkan kelemahanmu!” 

Imam Syafi’i menjawab: “Andaikan semakin kuat kelemahanku niscaya [kelemahan tsb-ed] membunuhku” 

Temannya menimpali: “Aku tidak bermaksud kecuali yang baik!” 

Imam Syafi’i menjawab: “Aku tahu, andaipun kamu mencaciku, pasti kamu tidak menginginkan kecuali kebaikan [bagiku-ed]” 

Beginilah contoh ikatan persaudaraan yang hakiki... 

4. Berusahalah mencarikan alasan untuk saudaranya [seagama-ed]. 

Ingatlah orang-orang shalih selalu berbaik sangka dan selalu mencarikan alasan bagi saudaranya. 

Sampai mereka berkata: 

“Carikan untuk saudaramu alasan, sekalipun dengan 70 alasan” 

Imam Muhammad bin Sirin berkata: 

“Jika sampai kepadamu berita miring tentang saudaramu maka cobalah carikan uzur baginya. Jika tidak mendapartkan maka katakanlah mungkin ia memiliki alasan [yang belum kuketahui-ed]. Karena ketika kamu mencarikan alasan untuk saudaramu maka jiwamu akan terhaindar dari sikap buruk sangka dan dampak buruknya sehingga kamu tidak akan mencacinya” 

5. Jauhi memvonis orang dengan niatnya 

Ini merupakan sikap terpenting yang dapat menyebabkan kita berbaik sangka. Ingat! Allah tidak memerintahkan kita untuk membedah apa yang ada di dalam hati seseorang. 

6. Ingatlah akibat dari berburuk sangka 

Diantara akibat dari buruk sangka adalah: 

a. Siapa yang berburuk sangka kepada manusia, maka ia akan berada dalam kemelut yang tidak akan berhenti. Semua orang yang bergaul dengannya akan terkena, apalagi orang yang terdekat dengannya. 

b. Mendorong seseorang untuk selalu menuduh orang lain. 

c. Terjerumus kepada merasa dirinya suci. Ini adalah tazkiyatun nafs [merasa diri suci] yang dilarang dalam firman Allah: 

فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى 
"Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa"
[An-Najm: 32]. 
--------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
Diringkas dari Majalah Qiblati edisi Dzulhijjah 1427 H di Kota Bekasi. Bagi yang ingin membaca catatan-catatan ringan yang pernah ana buat di FB sebelumnya, silakan kunjungi blog sss ana:
http://mukhtashar.wordpress.com/

0 komentar:

Posting Komentar

thank you