Minggu, 21 November 2010

CANDA RASULULLOH


BISMILLAH.....


Rasululloh adalah seorang pemimpin yang sangat memperhatikan urusan umat dan seluruh pasukannya. Beliau juga perhtian terhadap bawahan serta anggota keluarga. Di samping itu beliau juga tetap menjaga amal ibadah serta wahyu yang diturunkan. Sungguh merupakan amal yang sangat agung dalam rangka memenuhi tuntutan kehidupan dan membangkitkan motivasi, yang tidak akan mampu dilakukan sembarang orang. Namun Rasululloh menempatkan hak pada tempatnya. Beliau tidak akan mengurangi hak orang lain atau meletakkannya tidak pada tempatnya. Meskipun sangat banyak beban dan pekerjaan, namun beliau tetap memberikan tempat bagi ank-anak kecil dihatinya. Beliau sering mengajak mereka bercanda dan bersebda gurau, mengambil hati mereka dan embuat mereka senang.

Abu Huroiroh menceritakan, " Para sahabat bertanya kepada Rasululloh, 'Wahai Rasululloh, apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami ?' Beliau menjawab, 
'Tentu, hanya saja aku selalu berkata benar." ( HR. AHMAD )

Anas bin Malik menceritakan salh satu bentuk canda Rasul, ia berkata, " Rasululloh pernah memanggilnya dengan sebutan :
'Wahai pemilik dua telinga' (Maksudnya bergurau dengannya)." ( HR. ABU DAWUD )

Anas mengisahkan, " Ummu Sulaim mempunyai seorang putra yang bernama Abu 'Umair. Rasululloh sering bercanda dengannya setiap kali beliau datang. pada suatu hari Rasul datang mengunjunginya untuk bercanda, namun tampaknya anak itu sedang bersedih. Mereka berkata 'Wahai Rasululloh, burung yang biasa diajaknya bermain sudah mati.' Rasululloh lantas bercanda dengannya, beliau berkata,
'Wahai Abu 'Umair, apakah gerangan yang sedang dikerjakan oleh burung kecil itu? ' " ( HR. ABU DAWUD )

Demikian pula dengan para sahabat, salah satu diantaranya adalah yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ia berkata, " Ada seorang pria dusun bernama Zahir bin haram. Rasululloh sangat menyukainy, hanya saja tampangnya jelek. Pada suatu hari, beliau menemuinya sewaktu ia berdagang. Rasululloh tiba-tiba memeluknya dari belakang sehingga ia tidak dapat melihat beliau. ia pun berkata, ' Lepaskan aku! Siapa ini ?' setelah menoleh ia pun mengetahui bahwa yang memeluknya adalah rasululloh. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk merapatkan punggungnya ke dada Rasululloh. Rasul lalu berkata,
' Siapakah yang sudi membeli hamba sahaya ini ?'
Ia pun berkata, ' Demi Alloh, wahai Rasululloh, kalo demikian aku tidak akan laku dijual !' Rasul pun membalas,
' justru engkau di sisi Alloh sangat mahal harganya.' " (HR. AHMAD)

Meskipun beliau bersikap luwes terhadap keluarga dan kaumnya, namun tetap ada batasannya. Beliau tidaklah berlebihan bila tertawa, beliau hanya tersemtum. Aisyah berkata,
" Belum pernah aku melihat Rasululloh tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan anak lidah beliau. Namun beliau hanya tersenyum. " ( MUTTAFAQ 'ALAIH )

Meskipun beliau selalu bermuka manis, namun bila peraturan Alloh dilanggar , wajah beliau akan memerah karena marah. Aisyah berkata, " Pada suatu hari , ketika Rasululloh baru kembali dari sebuah lawatan. Sebelumnya aku telah menirai pintu rumahku dengan korden tipis yang bergambar. Ketika melihat gambar itu Rasululloh langsung merobeknya hingga berubah rona wajah beliau seraya berkata,
" Wahai Aisyah , sesungguhnya orang yang paling keras siksanya di sisi Alloh pada hari kiamat adalah orang-orang yang meniru-niru ciptaan Alloh. " ( MUTTAFAQ 'ALAIH )

0 komentar:

Posting Komentar

thank you