بسم الله الرحمن الرحيم
Hafizh Al-Hakamy rahimahullah berkata dalam “Al-Manzhumah Al-Mimiyah”:
Dan orang yang mendengar ilmu, memahaminya untuk dihapalkan
(Dan) menunaikan menyebarkannya ke tengah umat
Betapa berserinya dia jika dia memiliki
Semua sifat itu dengan doa makhluk terbaik semuanya (Rasul)
Asy-Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahullah berkata dalam syarahnya hal. 66-67:
Merupakan keutamaan penuntut ilmu, bahkan cukup satu hal ini sebagai keutamaan, kemuliaan, dan kebaikan baginya, adalah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa untuknya dengan doa penuh barakah, maka beliau bersabda,
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَءًا سَمِعَ مَقَالَتِيَ فَحَفِظَهَا فَأَدَّاهَا كَمَا سَمِعَهَا
“Semoga Allah menjadikan berseri orang yang mendengar sabdaku lalumenghafakannya lalu menunaikannya (menyebarkannya) sebagaimana dia dengar.”
Hadits ini datang secara mutawatir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diriwayatkan oleh tidak hanya seorang dari shahabat. Diantara mereka adalah Zaid bin Tsabit sebagaimana dalam “As-Sunan” dan “Al-Musnad” dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ
“Semoga Allah menjadikan berseri orang yang mendengar dari kami sebuah hadits lalu dia menghafalkannya sampai dia menyampaikannya…”
Hadits diriwayatkan oleh Ahmad (21630).
Dan diriwayatkan dengan lafazhnya dari hadits Ibnu Mas’ud bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَءًا سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا وَحَفِظَهَا وَبَلَّغَهَا
“Semoga Allah menjadikan berseri orang yang mendengar sabdaku lalu memahaminya lalu menghafalkannya lalu menyebarkannya.”
Diriwayatkan oleh Ahmad (4157).
Barang siapa mengamati hadits dan lafazh-lafazhnya yang datang akan menemukan bahwa doa yang berbarakah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan keseri-serian ini, akan dicapai seorang hamba dengan empat perkara yang harus dia tunaikan:
Pertama: Mendengar: yaitu dengan semangat duduk menghadiri majelis ilmu dan mempelajarinya.
Kedua: Memahami: yaitu dengan memahami apa yang dia dengar, yang disampaikan dan yang diterangkan padanya.
Ketiga: Menghafal: yaitu dengan mengikat (menghafal) yang dia dengar berupa ilmu, dan mengulang-ulanginya sehingga kokoh pada dirinya.
Keempat: Menyampaikan (dakwah): yaitu dengan menyebarkan ilmu dan mangajarkannya kepada orang lain.
Dengan semua perkara ini seorang hamba akan menggapai doa yang barakah ini. Yaitu: “Semoga Allah menjadikan berseri”.
Keseri-serian di sini maknanya adalah berserinya dan baiknya wajah yang terpancar dari efek-efek keimanan, ilmu yang bermanfaat dan berserinya kalbu dengan hal itu.
Dan hanyalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan para pendengar sunnah dan penyebarnya dengan agar dijadikan berseri, ini merupakan balasan yang sesuai dengan apa ya ia lakukan berupa penyebaran sunnah dan menjadikannya pegangan yang kuat di tengah-tengah manusia. Maka Allah ta’ala membalasnya sesuai dengan jenis amalannya yaitu menjadikan wajahnya berseri karena dia telah berusaha menjadikan ilmu berseri dan menghidupkan sunnah, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bedoa baginya sesuai dengan keadaannya.
Diriwayatkan dari Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah bahwa dia berkata: “Tidaklah seorangpun menuntut ilmu hadits kecuali pada wajahnya dijadikan berseri.”.
Diterjemahkan oleh
‘Umar Al-Indunisy
Darul Hadits – Ma’bar, Yaman.
0 komentar:
Posting Komentar