Selasa, 08 Februari 2011

Sebab sebab dekatnya rahmat Allah ‘Azza wa jalla.


Banyak sebab yang menyebabkan datangnya rahmat Allah Ta’ala, baik sebab yang bersifat umum maupun sebab husus, adapun sebab datangnya rahmat Allah secara umum adalah setiap perbuatan kebaikan, berupa mentauhidkan Allah dan menjauhi kesyirikan, mengikuti sunnah dan menjauhi bid’ah, melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.


Adapun sebab sebab datangnya rahmat Allah secara husus adalah sebagai berikut :


Mempunyai rasa kasih sayang kepada makhluk.


عن جرير بن عبد الله قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا يرحم الله من لا يرحم الناس


Dari Jarir bin ‘Abdillah ia berkata, Rosulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda :” Allah tidak merahmati orang yang tidak merahmati (menyayangi) manusia “. (HR Bukhari dan Muslim).


Masuk juga menyayangi hewan sebagaimana sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang dikeluarkan oleh Bukhari dalam al adabul mufrad :


الشاة إن رحمتها رحمك الله


“ Kambing jika engkau rahmati ia, niscaya Allah akan merahmatimu “.


Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda :


من رحم ولو ذبيحة عصفور رحمه الله يوم القيامة


“ Barangsiapa yang menyayangi walaupun sembelihan burung, Allah akan merahmatinya pada hari kiamat “.


Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda :


الراحمون يرحمهم الرحمن تبارك وتعالى ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء


“ Orang orang yang mempunyai rahmat (kasih sayang) itu dirahmati oleh Ar Rahman yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi, sayangilah yang di bumi niscaya akan disayangi oleh yang di langit “. (HR Ahmad, Abu dawud, At Tirmidzi dan Al Hakim).


Mentaati Allah dan rosulNya sebagaimana firman Allah Ta’ala :


و أطيعوا الله والرسول لعلكم ترحمون


“Dan Ta’atilah Allah dan RosulNya agar kalian dirahmati “. (Ali Imran 3:132).


Memperhatikan al qur’an, sebagaimana firman Allah Ta’ala :


وإذا قرئ القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون


“Dan apabila dibacakan al qur’an maka dengarkan dan diamlah agar kalian dirahmati “. (Al A’raaf 7:204).


Syaikh Abdurrahman As Sa’di berkata :” ini adalah perintah yang umum bagi setiap orang yang mendengar kitabullah yang sedangkan dibacakan, ia diperintahkan untuk istima’ dan inshat, dan berbeda antara istima’ dan inshat ; inshat artinya tidak berbicara dan tidak disibukkan dari mendengarnya, sedangkan istima’ artinya memperhatikan dengan pendengarannya, dengan hati yang hadir sambil mentadabburi apa yang ia dengar.


Barangsiapa yang senantiasa melakukan dua perkara tadi ketika Al Qur’an dibacakan, maka ia akan meraih banyak kebaikan, ilmu yang luas, iman yang langgeng dan selalu diperbaharui, hidayah yang selalu bertambah, dan bashirah dalam agamanya.


Oleh karena itulah Allah memberikan rahmat kepadanya, dan ini menunjukkan bahwa orang yang tidak memperhatikan dan tidak diam ketika Al Qur’an dilantunkan akan terhalang dari rahmat dan terluput darinya kebaikan yang banyak “.


Memohon ampun kepada Allah, sebagaimana firmanNya :


لولا تستغفرون الله لعلكم ترحمون


“ Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu dirahmati “. (An Naml 27:46).


Bersabar dalam menghadapi cobaan, sebagaimana firman Allah setelah menyebutkan orang orang yang bersabar :


أولئك عليهم صلوات من ربهم ورحمة وأولئك هم المهتدون


“ Mereka itulah orang orang yang mendapat pujian dan rahmat dari Rabbnya dan mereka itulah orang orang yang mendapatkan petunjuk “. (Al Baqarah 2:157).


Shalat empat raka’at sebelum ashar, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


رحم الله امرءا صلى قبل العصر أربعا


“ Semoga Allah merahmati orang yang shalat sebelum ‘ashar empat raka’at “. (HR Abu dawud, At Tirmidzi dan Ibnu hibban dari ibnu Umar radliyallahu ‘ahumu).


Suami istri yang shalat malam. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


رحم الله رجلا قام من الليل فصلى وأيقظ امرأته فصلت فإن أبت نضح في وجهها الماء . رحم الله امرأة قامت من اليل فصلت وأيقظت فصلى فإن أبى نضحت في وجهه الماء


“ Semoga Allah merahmati seorang laki laki yang bangun malam lalu ia shalat dan membangunkan istrinya untuk shalat, bila enggan ia cipratkan air kewajahnya. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam lalu ia shalat dan membangunkan suaminya untuk shalat, bila enggan ia cipratkan air kewajahnya “. (HR Ahmad, Abu Dawud, An nasai, Ibnu Hibban dan Al Hakim dari Abu hurairah radliyallahu ‘anhu).


Mudah dalam bermua’amalah. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


رحم الله رجلا سمحا إذا باع وإذا اشترى وإذا اقتضى


“ Semoga Allah merahmati seseorang yang mudah dalam menjual, mudah dalam membeli, dan mudah dalam menagih hutang “. (HR Bukhari dari Jabir bin Abdullah).


Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata :” Dalam hadits ini menunjukkan anjuran untuk bersifat samahah (mudah) dalam bermu’amalah, menggunakan akhlak yang mulia, dan menjauhi sikap mempersulit, juga menunjukkan anjuran untuk tidak mempersempit manusia dalam meminta hak kita kepada mereka dan memaafkannya “.


Berbicara kebaikan dan diam dari berbicara keburukan.


عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : رحم الله امرءا تكلم فغنم أو سكت فسلم .


Dari Anas bin Malik ia berkata, Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :” Semoga Allah merahmati seseorang yang berkata (baik) maka ia mendapat pahala, atau diam maka ia selamat “. (HR Al Qudla’I dalam musnad Asy Syihab).


Mencukur rambut ketika tahallul.


عن عبد الله بن عمر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : اللهم ارحم المحلقين, قالوا والمقصرين يا رسول الله قال : اللهم ارحم المحلقين, قالوا والمقصرين يا رسول الله قال اللهم ارحم المحلقين قالوا والمقصرين يا رسول الله قال والمقصرين.


Dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rosulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :” Ya Allah rahmatilah orang yang mencukur kepalanya “. Mereka berkata :” Dan orang yang memendekkan juga wahai Rosulullah ! beliau bersabda :” Ya Allah rahmatilah orang yang mencukur rambutnya “. Mereka berkata :” Dan orang yang memendekkan juga wahai rosulullah ! beliau bersabda :” Ya Allah, rahmatilah orang yang mencukur rambutnya “. Mereka berkata :” Dan yang memendekkan juga wahai Rosulullah ! beliau bersabda :” dan yang memendekkannya juga “. (HR Bukhari dan Muslim).


Duduk di majlis ilmu. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله ويتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة وغشيتهم الرحمة وحفتهم الملائكة وذكرهم الله فيمن عنده ..


“ Dan tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah Allah, mereka membaca al qur’an, dan mempelajarinya diantara mereka, kecuali akan turun kepada mereka as sakinah, dilingkupi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah sebutkan mereka di hadapan malaikat yang ada disisi-Nya “. (HR Muslim).


Sebab sebab jauh dari rahmat Allah.


Jauhnya seorang hamba dari rahmat Allah adalah sebuah kesengsaraan yang abadi, karena tujuan kehidupan hamba adalah surga-Nya yang paling tinggi, dan ia adalah rahmat Allah yang sangat agung, oleh karena itu seorang hamba senantiasa memohon rahmat dan kasih sayangNya, dan menghindar dari segala sebab yang menjauhkannya dari rahmat-Nya, diantaranya adalah :


Pertama : Kebalikan dari sepuluh perkara diatas, yaitu tidak menyayangi makhluk, tidak mau menta’ati Allah dan RosulNya, tidak mau beristighfar dan seterusnya.


Kedua : Seluruh perbuatan yang dilaknat oleh Allah, karena hakikat laknat adalah dijauhkannya hamba dari rahmat dan tempat tempatnya.


Diantara perbuatan perbuatan yang dilaknat oleh Allah Ta’ala adalah sebagai berikut :


Memakan riba dan membantunya. Nabi salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله آكل الربا وموكله و كاتبه وشاهديه , وقال : هم سـواء.


“ Allah melaknat pemakan riba, yang memberi makannya, penulisnya dan dua saksinya “. Beliau bersabda :” Mereka semua sama “. (HR Muslim).


Meminum arak dan membantunya. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله الخمر وشاربها وساقيها وبائعها ومبتاعها وعاصرها ومعتصرها وحاملها والمحمولة إليه وآكل ثمنها.


“Allah melaknat arak, peminumnya, pemberi minumnya, penjualnya, pembelinya, yang memerasnya, yang meminta diperaskan, yang membawanya, yang dibawakan kepadanya, dan yang memakan harganya “. (HR Abu Dawud dan lainnya).


Suap menyuap. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله الراشي والمرتشي في الحكم


“ Allah melaknat orang yang menyuap dan yang minta suap dalam hukum “. (HR Ahmad).


Meratapi mayat. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله الخامشة وجهها والشاقة جيبها والداعية بالويل والثبور.


“ Allah melaknat wanita yang mencakar wajahnya, menyobek kantongnya, dan wanita yang berteriak dengan mengatakan kecelakaan “. (HR ibnu Majah).


Mencuri. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله السارق يسرق البيضة فتقطع يده ويسرق الحبل فتقطع يده.


“ Allah melaknat pencuri, ia mencuri sebutir telur lalu tangannya dipotong, mencuri seutas tali lalu tangannya dipotong “. (HR Bukhari dan Muslim).


Menyerupai lawan jenis. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله المتشبهات من النساء بالرجال والمتشبهين من الرجال من النساء.


“ Allah melaknat wanita yang menyerupai laki laki, dan laki laki yang menyerupai wanita “. (HR Abu Dawud, At Tirmidzi, ibnu Majah dan lainnya).


Menjadikan kuburan sebagai masjid. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد.


“ Allah melaknat Yahudi dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan Nabi Nabi mereka sebagai masjid “. (HR Bukhari dan Muslim).


Melaknat orang tua.


Menyembelih untuk selain Allah Ta’ala.


Melindungi orang yang berbuat kejahatan / bid’ah.


Merubah batasan tanah. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله من لعن والديه ولعن الله من ذبح لغير الله ولعن الله من آوى محدثا ولعن الله من غير منار الأرض.


“ Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat orang yang melindungi orang yang berbuat kejahatan / bid’ah. (HR Muslim).


Wanita yang sering berziarah kubur. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله زوارات القبور.


“ Allah melaknat wanita yang sering berziarah kubur “. (HR Ahmad, At Tirmidzi dan lainnya).


Mencaci shahabat. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


من سب أصحابي فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين.


“ Barang siapa yang mencaci shahabatku, maka baginya laknat Allah, malaikat dan manusia semuanya “. (HR Thabrani dari ibnu ‘Abbas).


Menyembunyikan ilmu. Allah Ta’ala berfirman :


إن الذين يكتمون ما أنزلنا من البينات والهدى من بعد ما بيناه للناس في الكتاب أولئك يلعنهم الله ويلعنهم الاعنون


“ Sesungguhnya orang orang yang menyembunyikan apa yang kami turunkan berupa keterangan keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam al kitab, mereka itu dilaknat Allah dan dilaknat pula oleh semua makhluk yang dpat melaknat “. (Al Baqarah 2:159).


Orang yang mentato, mencukur bulu alis, mengukir gigi, dan menyambung rambutnya.


لعن الله الواشمات والمستوشمات والنامصات والمتنمصات والمتفلجات للحسن المغيرات خلق الله.


“ Allah melaknat wanita yang bertato dan yang minta ditato, wanita yang mencukur bulu alisnya dan yang minta dicukur, wanita yang mengukir giginya yang merubah rubah ciptaan Allah “. (HR Bukhari dan Muslim).


لعن الله الواصلة والمستوصلة والواشمة والمستوشمة.


“ Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan yang minta disambung, wanita yang bertato dan yang minta ditato “. (HR Bukhari dan Muslim).


Muhallil dan muhallal lahu. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


لعن الله المحلل والمحلل له.


“ Allah melaknat muhallil dan muhallal lahu “. (HR Abu Dawud, ibnu Majah dan lainnya).


Dan lain lain.


Dikeluarkan oleh Bukhari dalam shahihnya (6/2686 no 6941) Dan Muslim (4/1809 no 2319).


Berkata Syaikh Al Bani dalam silsilah hadits shahih no 26 :” Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam al adabul mufrad (no 373), Ath Thabrani dalam mu’jam shaghier (hal 60), dan al ausath (1/121/1-zawaidnya), dan al kabiir (19/22), juga Ahmad (3/436 dan 5/34), Al Hakim (3/586), Abu Nu’aim dalam al hilyah (2/302 dan 6/343) dan ibnu ‘Asakir (6/257/1) dari beberapa jalan dari Mu’awiyah bin Qurrah dari ayahnya ia berkata, ada seorang lelaki berkata :” Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyembelih kambing dan aku merasa kasihan padanya”. Beliau bersabda : Al Hadits.. sanadnya shahih.


Berkata syaikh Al Bani dalam silisilah hadits shahih no 27 :” Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam al adabul mufrad (no 371) dan Al Baihaqi dalam Asy Syu’ab (3/3/145/1) dari Al Qasim bin Abdurrahman dari Abu Umamah secara marfu’. Syaikh berkata :” sanadnya hasan “.


Ahmad dalam musnadnya (2/160 no 6494), Abu Dawud dalam sunannya (4/285 no 4941), At Tirmidzi dalam jami’nya (4/323 no 1924 dan beliau berkata :” Hadits hasan shahih”.) Al Hakim dalam al mustadrak (4/175 no 7274). Dan dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam shahih Al Jami’ Ash shoghier no. 3522.


As sa’di Abdirrahman, Taisir Al karimirrahman hal 276.


Ia adalah shalat sunnah ghair muakkadah yang Nabi sallallahu’alaihi wasallam tidak rutin melakukannya.


Dikeluarkan oleh Abu dawud (2/23 no 1271), At Tirmidzi (2/295 no 430), dan Ibnu Hibban (6/206 no 2453) semuanya dari jalan Abu Dawud Ath Thayalisi haddatsana Muhammad bin Mihran haddatsana kakekku yaitu Muslim bin Mutsanna dari Ibnu Umar dari Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam, sanad hadits ini hasan karena Muhammad bin Mihran dikatakan oleh Ibnu Ma’in laisa bihi ba’sa, Ad Daroquthni berkata : Laa basa bihi dan ibnu Hibban berkata : Yukhti (suka salah), Al Hafidz ibnu Hajar berkata : Shoduq yukhti, maka rawi seperti ini derajatnya hasan wallahu a’lam, dan hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al Bani dalam shahih sunan Abu dawud no 1153, juga shahih Al jami’ no 3493.


Ahmad dalam al musnad (2/250 no 7404), Abu Dawud dalam sunannya (2/33 no 1308), An Nasai dalam Al Mujtaba 3/205 no 1610), Ibnu Hibban dalam shahihnya (6/306 no 2567), dan Al Hakim (1/453 no 1164) dari Yahya Al Qaththan dari Ibnu ‘Ajlan haddatsani Al Qa’qa’ bin hakiim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : al hadits. Sanad ini hasan karena Ibnu ‘Ajlan shoduq, tetapi hadits ini mempunyai syawahid sehingga dishahihkan oleh Syaikh Al bani dalam shahih Al jami’ no 3494.


Bukhari dalam shahihnya (2/730 no 1970 / 2077 dalam fathul bari).


Ibnu Hajar, fathul bari 4/307.


Musnad Asy Syihab (1/339 no 582) dan dihasankan oleh Syaikh Al Bani dalam shahih al jami’ no 3492.


Bukhari dalam shahihnya (2/616 no 1640), dan Muslim dalam shahihnya (2/945 no 1301).


Muslim dalam shahihnya (4/2074 no 2699).


Lihat taisir al ‘aziz al hamiid hal. 136


Muslim dalam shahihnya no 1598 dari Jabir radliyallahu ‘anhu.


Abu Dawud dalam sunannya 3/326 no 3674, dari ibnu Umar radliyallahu ‘anhu. Dan dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam shahih Al Jami’ no 5091.


Ahmad dalam al musnad 2/387 no 9011 dari Abu Hurairah. Dan dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam shahih al jami’ no 5093.


Ibnu Majah dalam sunannya 1/505 no 1585 dari Abu Umamah. Dishahihkan oleh syaikh Al Bani dalam shahih al jami’ no 5092.


Bukhari dalam shahihnya no 6783-al fath, dan Muslim dalam shahihnya no 1687 dari Abu Hurairah.


Abu Daud dalam sunannya 4/60 no 4097, At Tirmidzi dalam sunanya 5/105 no 2784, ibnu Majah dalam sunannya 1/614 no 1904 dari ibnu ‘Abbas. Dan dishahihkan oleh Syaikh Al bani dalam shahih Al jami’ no 5100.


Bukhari dalam shahihnya (436), dan Muslim dalam shahihnya (529) dari Aisyah dan Ibnu Abbas.


Muslim dalam shahihnya (1978) dari Ali bin Abi Thalib.


Ahmad dalam musnadnya (2/337 no. 8433), At Tirmidzi dalam sunannya (3/371 no. 1056) dari Abu Hurairah, dan Ahmad dalam musnadnya (3/442 no. 15695) dari Hassan bin Tsabit. Dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam shahih Al Jami’ no 5109.


Ath Thabrani dalam Mu’jam kabiir (12/142 no 12709). Dan dihasankan oleh Syaikh Al Bani dalam silsilah hadits shahih no 2340.


Bukhari dalam shahihnya no 5931-al fath, dan Muslim no 2125.


Muhallil artinya orang yang menikahi wanita yang ditalaq tiga oleh suaminya dengan niat agar suaminya dapat menikahinya kembali baik diminta ataupun tidak. Muhallal lahu yaitu suami yang mentalaq tiga istrinya tadi.


Abu Dawud dalam sunannya (2/227 no 2076), ibnu Majah dalam sunannya (1/622 no 1934). Dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam shahih Al Jami’ no 5101.


http://abuyahyabadrusalam.com

0 komentar:

Posting Komentar

thank you